Berita Viral 

Nasib Guru Honorer yang Tendang Kepala Siswa SMP Gara-gara Dituduh Siulan, Disdikbud Turun Tangan

Seorang guru sekolah menengah pertama (SMP) berinisial D, di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, viral karena menendang kepala siswanya. 

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Instagram/Dokumentasi Polres Demak
GURU TENDANG SISWA - (kiri) Tangkap layar momen guru SMP, DM, naik ke atas meja lalu menendang kepala siswanya, GAM (kanan) Satreskrim Polres Demak mendatangi SMP Negeri di Kecamatan Karangawen, usai mendapat laporan guru tendang siswa. 

Penipuan ini diduga dilakukan oleh oknum pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan (Dindik) yang menjanjikannya lolos menjadi pegawai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Dwi Susilowati yang akrab disapa Bu Susi ini dengan lugu bertutur mengakui awalnya tergiur dengan iming-iming diangkat derajatnya dari yang semula guru honorer menjadi pagawai PPPK pada rekruitmen tahun 2019 silam.

“Saya korban tahun 2019, senilai Rp55 juta. Saat itu, usia kami kan 35 tahun ke atas, dijanjikan untuk dipermudah,” ujar Bu Susi, jum'at (13/6/2025).

Sebagai singel mom, harapan Bu Susi hanya sederhana, dapat hidup lebih baik mendapat upah layak dari peluhnya mengajar puluhan tahun.

“Saya hanya ingin hidup lebih baik. Anak saya butuh biaya sekolah, dan saya satu-satunya tulang punggung keluarga. Tapi malah tertipu,” timpalnya.

Bu Susi juga mengaku nasib pilu ini tidak hanya dialami oleh dirinya saja.

Ada sebanyak 22 rekan sejawatnya juga menjadi korban.

Para guru honorer tersebut dijanjikan akan diloloskan menjadi PPPK oleh SW, seorang oknum Dindik yang mengaku sakti memiliki akses dan pengaruh.

Bu Susi bersama puluhan guru honorer lainnya pun terpedaya hingga menyetor sejumlah uang kepada Sri Wijayanti, jumlahnya bervariasi.

Bu Susi sendiri menyebut telah menyetorkan uang senilai total Rp55 juta.

“Saya waktu itu berpikir positif. Mungkin ini jalan dari Tuhan untuk mengubah nasib saya. Tapi ternyata saya ditipu,” tuturnya lirih.

Ironisnya, uang yang disetorkan tak kunjung membawa kejelasan.

Dari tahun ketahun Bu Susi bersama korban yang lainnya menanti namun hasilnya nihil.

Praktik nakal yang dilakoni oleh Sri Wijayanti pun akhirnya mencuat.

Bu Susi mengaku beberapa kali dipanggil oleh Dindik bersama sejumlah korban lainnya untuk dimediasi dengan terduga pelaku.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved