Berita Viral

Murka Dedi Mulyadi Ada Balita Tewas Karena Cacingan di Sukabumi, Tunda Bantuan untuk Pemerintah Desa

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, merasa sedih sekaligus geram setelah mendengar kisah tragis Raya, balita tewas karena cacingan.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Koalse Kompas.com/Tribunnews.com
MURKA - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi sedih hingga geram mengetahui ada kasus balita tiga tahun tewas karena tubuhnya menjadi sarang cacing. 

Surya.co.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, merasa sedih sekaligus gsram setelah mendengar kisah tragis Raya, balita tewas karena cacingan.

Raya adalah balita berusia tiga tahun. Ia tinggal di perkampungan terpencil di Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Selama ini, Raya tinggal bersama ibu yang menderita gangguan jiwa (ODGJ) dan ayah yang mengidap TBC. 

Rayya meninggal di rumah sakit dengan kondisi memilukan, cacing keluar dari mulut, hidung hingga anusnya. 

Dedi Mulyadi menyebut, peristiwa ini seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah desa. 

"Betapa kita gagap dan lalai. Perangkat birokrasi yang tersusun sampai tingkat RT ternyata tidak bisa membangun antisipasi," tegas Dedi Mulyadi

Dedi menegaskan, fokus pemerintah sering hanya pada anggaran dan keuangan, sementara kepedulian terhadap warga terlupakan. 

"Semua orang bicara anggaran, semua orang bicara keuangan. Mereka lupa bahwa di balik anggaran ada rasa dan cinta yang bisa menghadirkan yang ada, menghapus yang tiada," ujarnya. 

Sebagai bentuk tindakan tegas, Dedi memutuskan menunda bantuan untuk desa tempat Raya tinggal karena dianggap gagal mengurus warganya. 

"Saya tunda bantuan desanya karena desanya tidak mampu mengurus warganya," tegasnya.

Baca juga: Langkah Lisa Mariana Usai Hasil Tes DNA Ridwan Kamil Tak Sesuai Harapan

Awal Mula Terungkapnya Kondisi Raya 

Iin Achsien dari Rumah Teduh Sahabat Iin menceritakan kronologi awal penanganan Raya. 

Pihaknya mendapat informasi melalui call center, lalu melakukan asesmen langsung pada 13 Juli. Saat itu, Raya sudah tidak sadarkan diri. 

"Kami sudah ukur tensi, pasang oksigen, tapi Raya dalam keadaan tidak sadar," ujar Iin. 

Karena kondisi kritis, Raya dibawa ke rumah sakit. Namun proses evakuasi cukup sulit karena komunikasi dengan orang tua Raya terhambat, hingga warga sekitar turut membantu. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved