Kampanyekan Penyelamatan Tanah, Ecoton Libatkan Siswa SD di Gresik dan Aktivis Lingkungan India
penyebab utama penurunan kualitas tanah adalah pupuk kimia secara berlebihan dan hilangnya praktik pertanian alami
Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, GRESIK — Para siswa Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Wringinanom Gresik bersama Sahil Jah, (19) aktivis lingkungan asal India, berkampanye global bertajuk ‘Save Soil atau Selamatkan Tanah.
Kegiatan tersebut dilakukan saat berkunjung di Kantor Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) di Desa/Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Kamis (12/6/2025).
Sahil menempuh perjalanannya dengan bersepeda dari Australia, selanjutnya ke Indonesia, melintasi Pulau Bali dan Pulau Jawa dan sampai di kantor Ecoton Gresik.
Di kantor Ecoton, Sahil melakukan aksi nyata penyelamatan tanah. Salah satu kegiatan utamanya adalah penanaman pohon di bantaran sungai bersama 30 pelajar dari SD IT Ya Bunayya, SD Muhammadiyah 1 Wringinanom dan UPT SDN 192 Gresik.
Bersama siswa dan Sahil, Ecoton mendeklarasikan 3 aksi selamatkan Bumi yaitu bumi kita saat ini sedang kekurangan nutrisi, sehingga akan mengancam ketersediaan pangan. “Karena itu kita terpanggil menghidupkan bumi dan memberi nutrisi untuk Tanah,” kata Prigi Arisandi, pendiri Ecoton.
Kegiatan penyelamatan bumi yaitu aktif menanam pohon, agar bumi teduh dan meningkatkan kelembaban. Mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pembunuh hama.
Selain itu, meningkatkan nutrisi tanah dengan penggunaan kompos, ekoenzim serta rabuk atau pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menghidupan mikroorganisme tanah.
“Kegiatan ini mengajak generasi muda khususnya para anak-anak sekolah terlibat aktif dalam melindungi tanah dari kerusakan akibat penurunan kualitas nutrisi,” imbuhnya.
Sementara Sahil mengatakan, tanah sekarang miskin nutrisi. Dan menyebabkan buah-buahan dan sayur-sayuran kehilangan kandungan gizinya.
“Jika 100 tahun lalu satu jeruk bisa mencukupi kebutuhan nutrisi, kini kita butuh delapan jeruk untuk mendapatkan kandungan yang sama,” kata Sahil.
Menurut Sahil, penyebab utama penurunan kualitas tanah adalah penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dan hilangnya praktik pertanian alami.
Salah satu solusinya adalah beralih ke pupuk organik dan memperbanyak menanam pohon, karena pohon membantu menjaga kelembaban tanah.
“Tanah yang lembab akan mendukung kehidupan mikroorganisme yang berperan penting dalam menyuburkan tanah,” katanya.
Sahil juga mengingatkan, jika degradasi tanah tidak dihentikan, dunia menghadapi resiko besar dalam waktu dekat.
Diperkirakan, bahwa dalam 25 tahun ke depan, 90 persen tanah pertanian akan terancam hilang, dan hasil panen global bisa turun hingga 40 persen.
Kampanye Lingkungan Hidup
Ecoton Gresik
kampanye penyelamatan tanah
siswa SD ikut kampanye lingkungan
save soil
aksi lingkungan di Gresik
aktivis India ajak selamatkan bumi
pupuk kimia gerus kesuburan tanah
Gresik
PT Samator Indo Gas Gresik Tumbuh dan Berkembang Jadi Penopang Sektor Industri hingga Kesehatan |
![]() |
---|
KRONOLOGI Pria Lampung Tewas Usai Tabrak Truk Parkir di Jalan Raya Manyar Gresik |
![]() |
---|
DPJ Jatim II Tangkap Direktur Pabrik Karton, Rekayasa Setoran Pajak dan Rugikan Negara Rp42 Miliar |
![]() |
---|
Didakwa Memalsukan Akta Jual Beli Tanah, Pasutri Di Gresik Menyesal Telah Tanda Tangan Sebagai Saksi |
![]() |
---|
Petrokimia Gresik Raih Gold dan Silver CSR Award 2025, Dorong Inovasi Desa Berkelanjutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.