Berita Viral
Nasib Siswi Nekat Minum Pembersih Lantai Gegara Tak Ada Biaya Sekolah, Dedi Mulyadi Kirim Utusan
Beginilah akhir nasib MMH (17), siswi di Cirebon, Jawa Barat, yang nekat menenggak cairan pembersih lantai.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Beginilah akhir nasib MMH (17), siswi di Cirebon, Jawa Barat, yang nekat menenggak cairan pembersih lantai.
MMH depresi lantaran dirinya tidak bisa melunasi biaya sekolah sehingga ijazah madrasah tsanawiyah (MTs) miliknya ditahan pihak sekolah.
Ia nekat meminum cairan pembersih lantai, Jumat (6/6/2025) malam.
Beruntung, nyawa MMH bisa diselamatkan setelah dilarikan dan dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Cirebon.
Mengetahui hal tersebut, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akhirnya turun tangan.
Dedi Mulyadi lantas melunasi tunggakan MMH di sekolah.
Ia juga memastikan bahwa MMH akan melanjutkan pendidikan di bangku sekolah menengah atas (SMA).
"Anak yang menenggak pembersih lantai karena ingin diteruskan sekolah dan orang tuanya tidak mampu, dia hari ini sudah terdaftar di SMAN Cirebon," kata Dedi Mulyadi, dalam video di Instagram pribadinya.
Menurut mantan Bupati Purwakarta itu , MMH didaftarkan melalui jalur mutasi karena sebelumnya sempat menempuh pendidikan di SMA Cirebon.
Namun, proses administrasinya terhambat karena ijazah MTs yang belum bisa diambil akibat tunggakan sebesar Rp 2 juta.
"Ternyata anak ini ijazah tsanawiyah-nya belum ditebus. Dua juta rupiah masih menunggak."
"Sekarang sudah diserahkan. Malam Jumat ajudan saya menemui pihak tsanawiyah-nya, pihak pesantrennya, dan sudah membereskan,” ujar Dedi.
Terkait alasan MMH pindah dari SMAN Cirebon, Dedi menyebut karena persoalan seragam.
Baca juga: Kekayaan Paramitha Bupati Brebes yang Biayai Sekolah Bocah Yatim Piatu Ingin Bertemu Dedi Mulyadi
"Ke sekolah pakai baju MTs, yang diganti cuma bet-nya saja. Jadi kalau di sekolah ia minder," katanya.
Setelah keluar tahun lalu, MMH kemudian ingin sekolah lagi, tetapi dilarang oleh ayahnya karena tidak punya biaya untuk seragam dan biaya lainnya.
Akhirnya, MMH depresi dan meminum cairan pembersih lantai.
"Bapaknya pernah berjualan. Tapi kemudian nganggur, sehingga melarang anaknya sekolah lagi. Akhirnya dia depresi," jelas Dedi.
Tak hanya menyelesaikan masalah ijazah, Dedi juga menyampaikan bahwa biaya rumah sakit pasca-kejadian, kebutuhan seragam sekolah, hingga biaya pendidikan ke depan telah ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).
"Ke depannya sudahlah, saya tanggung pendidikannya sampai selesai," ujarnya.
Langkah ini menurut Dedi merupakan bentuk komitmennya dalam memastikan seluruh anak di Jawa Barat bisa bersekolah hingga jenjang SMA.
Ia pun menyoroti kembali kebijakan pelarangan kegiatan studi tur, perpisahan, dan outing class di sekolah-sekolah yang menurutnya hanya akan menambah beban bagi siswa yang kurang mampu.
"Bayangin, jangankan untuk studi tur, wisudaan, perpisahan, outing kelas, bayar baju seragam saja enggak bisa. Akhirnya seperti ini," ujarnya.
Baca juga: Sosok Shareent Anak Penjual Bubur Lolos SNBP 2025 dan Bisa Kuliah Gratis di UGM, Alumni SMA Surabaya
Dedi juga mengingatkan orang tua dan anak-anak untuk lebih bijak dalam mengelola keinginan konsumtif yang tidak relevan dengan pendidikan.
Saat ini, menurut Dedi, proses penerimaan murid baru (SPMB) di Jawa Barat sedang berlangsung. Ia berharap seluruh anak-anak di Jawa Barat bisa melanjutkan pendidikan tanpa kendala berarti.
"Semoga anak-anak kita semuanya bisa sekolah. Tetap semangat dan sekolah," pungkasnya.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
berita viral
Dedi Mulyadi
Gubernur Jawa Barat
surabaya.tribunnews.com
SURYA.co.id
Minum Pembersih Lantai
Nasib Kopda Bazarsah Usai Diganjar Vonis Mati dan Dipecat Dari Militer |
![]() |
---|
Kisah Pilu Revan Bocah di Situbondo Sakit Anemia Aplastik, Hidup Bersama Nenek Pasca Orang Tua Cerai |
![]() |
---|
TNI AD Ungkap Dalang Kasus Kekerasan Prada Lucky Seorang Perwira, Sudah Ditahan |
![]() |
---|
Aipda Robig, Polisi Tembak Mati Pelajar SMK di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara, Mengajukan Banding |
![]() |
---|
Detik detik Vonis Hukuman Mati Kopda Bazarsah, Tembak 3 Polisi Saat Gerebek Sabung Ayam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.