Bentuk Tim Gabungan, Pemkot Kediri makin Agresif untuk Tindak Truk ODOL
Pemkot Kediri kini bergerak lebih agresif untuk melakukan penertiban hingga penindakan tegas yang dijadwalkan mulai pertengahan Juli 2025.
Penulis: Luthfi Husnika | Editor: irwan sy
SURYA.co.id, KEDIRI - Pemkot Kediri tak tinggal diam menyikapi maraknya truk over dimension dan over loading (ODOL) yang kerap menyebabkan kecelakaan serta memperparah kerusakan jalan.
Melalui Dinas Perhubungan dan tim gabungan, Pemkot Kediri kini bergerak lebih agresif untuk melakukan penertiban hingga penindakan tegas yang dijadwalkan mulai pertengahan Juli 2025.
Tim gabungan yang terdiri dari Dinas Perhubungan Kota Kediri, Polres Kediri Kota, Jasa Raharja, dan UPT Terminal Tamanan mulai turun langsung ke lapangan, dan menyasar sejumlah perusahaan jasa angkutan barang untuk melakukan pengecekan dan edukasi terkait batas dimensi serta muatan kendaraan.
"Untuk saat ini kita masih lakukan sosialisasi dan pengecekan awal. Tapi ini bukan hanya formalitas. Setelah masa toleransi, kita akan turun langsung untuk menindak," tegas Didik Catur, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri, Rabu (11/6/2025).
Ia menyebut sosialisasi akan berlangsung selama 30 hari, disusul masa peringatan, lalu tahap penindakan.
Menurut Didik, kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kemenko bidang Infrastruktur yang mendorong semua daerah untuk mencapai target Zero ODOL pada 2025.
Truk dengan dimensi berlebih atau muatan melebihi kapasitas dianggap sebagai ancaman serius bagi keselamatan pengguna jalan dan infrastruktur.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Kediri Kota, AKP Affandy Dwi Takdir, menambahkan bahwa penegakan aturan akan dilakukan secara bertahap.
"Tanggal 1-13 Juli 2025 kita masuk tahap peringatan, dan mulai 14 Juli 2025 sampai akhir bulan kami akan lakukan tilang dan penahanan kendaraan untuk dikembalikan ke bentuk semula," jelasnya.
AKP Affandy menegaskan bahwa truk ODOL terbukti terlibat dalam sejumlah kecelakaan lalu lintas di wilayah Kota Kediri.
Menurutnya, pengemudi harus sadar bahwa membawa kendaraan dalam kondisi overloading sangat membahayakan semua pengguna jalan.
"Ini bukan hanya soal melanggar aturan, tapi soal nyawa. Jangan sampai kita menyesal setelah terjadi korban," tegasnya.
Salah satu pengusaha angkutan, Erik Sutanto, menyambut baik langkah Pemkot ini.
Ia mengaku bahwa penertiban seperti ini perlu terus digencarkan karena truk ODOL bukan hanya mengancam keselamatan, tetapi juga merugikan banyak pihak, termasuk pengusaha yang patuh terhadap aturan.
"Kalau semua tertib, justru persaingan lebih sehat. Jalan juga lebih awet dan masyarakat lebih aman. Kami harap kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan, tidak hanya saat momen tertentu," ujar Erik.
Selain sisi keselamatan, kendaraan ODOL juga berdampak pada biaya perbaikan infrastruktur jalan yang membengkak.
Pemkot Kediri berharap dengan penegakan aturan ini, angka kecelakaan bisa ditekan dan kualitas jalan lebih terjaga.
Penyebab Luka Memar di Tubuh Arya Daru Terkuak, Bukan Kekerasan tapi Mau Panjat Tembok Rooftop Kemlu |
![]() |
---|
Niat Arya Daru Akhiri Hidup Sejak 2013, Menguat 2021 Kirim Email Ke Layanan Depresi |
![]() |
---|
Desar Galuh Majakirana, Tekuni Bidang Seni Hingga Tampil di FLS2N 2025 Tingkat Kota Surabaya |
![]() |
---|
Cerita Krisna, Ketua RW Gen Z yang Diundang ke Istana Bertemu Gibran: Dapat Masukan dan Nasihat |
![]() |
---|
Sepatu NOBF dari CV Mitraindo Shoes Pratama Binaan Pertamina Gelar Ekspor Perdana ke Korsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.