Antisipasi Penyebaran Covid-19, BBKK Surabaya Kawal Jemaah Haji yang Tiba di Bandara Juanda

Seluruh jemaah haji yang baru tiba di Tanah Air melalui Bandara Juanda Surabaya, akan dilakukan skrining ketat. 

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Nuraini Faiq
SKRINING KETAT - Kepala BBKK Surabaya yang juga Kabid Kesehatan PPIH Debarkasi Surabaya, Rosidi Roslan, Rabu (11/6/2025). Menyusul mulai kembali maraknya kasus Covid-19 di dunia, seluruh jemaah haji yang baru tiba di Tanah Air melalui Bandara Juanda Surabaya, akan dilakukan skrining ketat. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Seluruh jemaah haji yang baru tiba di Tanah Air melalui Bandara Juanda Surabaya, akan dilakukan skrining ketat. 

Bahkan, panitia Debarkasi Surabaya di sektor kesehatan, akan memberlakukan swab bagi jemaah yang bergejala kuat.

Hal itu dilakukan, menyusul mulai kembali maraknya kasus Covid-19 di dunia. 

Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya, juga telah menyiapkan tim medis yang akan mengawal jemaah haji sejak tiba di Bandara Juanda hingga menuju Asrama Haji Sukolilo.

Tujuannya, untuk memastikan kepulangan jemaah haji berlangsung aman dan sehat, terlebih mengingat masih adanya potensi penyebaran Covid-19 di beberapa negara.

Kloter pertama jemaah haji Debarkasi Surabaya akan tiba di Bandara Juanda Surabaya pada Kamis (12/6/2025) besok, pukul 09.50. Kloter pertama ini dari Tulungagung.

"Jemaah akan dikawal oleh tim kesehatan saat tiba di Bandara Juanda. Tim ini siap memberikan pertolongan pertama, jika ada jemaah yang sakit selama penerbangan atau membutuhkan pertolongan darurat," kata Kepala BBKK Surabaya yang juga Kabid Kesehatan PPIH Debarkasi Surabaya, Rosidi Roslan, Rabu (11/6/2025).

Tim itu terdiri atas 1 dokter dan 2 perawat, yang akan naik ke pesawat sebelum jemaah turun untuk melakukan pemeriksaan awal.  

Selain itu, satu sanitarian akan memeriksa sanitasi pesawat untuk memastikan kebersihan dan keamanan. 

"Jika ditemukan kasus gawat darurat, jemaah akan dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih komprehensif," jelas Rosidi.

Di Asrama Haji, proses skrining kesehatan akan dilakukan secara ketat.  

Rosidi menyebut, di hall penerimaan akan dilakukan skrining gejala penyakit menular menggunakan thermal scanner dan pemeriksaan visual gejala klinis oleh nakes.

Jika ditemukan gejala mencurigakan, pemeriksaan laboratorium melalui swab akan dilakukan, untuk memastikan jenis penyakit atau virus yang diderita. 

Sampel akan dikirim ke laboratorium jejaring kami (BBLKM Surabaya) untuk hasil yang lebih akurat dan spesifik. 

Poliklinik BBKK Surabaya di Asrama Haji, juga akan siaga 24 jam untuk melayani jemaah haji dan petugas.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved