Kedai Susu Legendaris di Sambong Jombang, Pilihan Utama Warga Usai Pesta Daging Idul Adha

Kedai Susu Sapi Segar dan STMJ Jombang tak hanya menjadi tempat ngopi pagi, tetapi juga simbol tradisi dan gaya hidup sehat warga lokal

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Anggit Puji Widodo
KEDAI SUSU MURNI - Kedai Susu Sapi Segar dan STMJ di Sambong, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang dijaga oleh Fatma (19) ramai dikunjungi pelanggan usai Idul Adha, Selasa (10/6/2025). Kedai tersebut, sudah berdiri sejak tahun 1956 dan berusia lebih dari 60 tahun. 

SURYA.CO.ID, JOMBANG - Usai perayaan Idul Adha yang identik dengan konsumsi daging kurban, masyarakat Jombang kini ramai mendatangi sebuah kedai susu tua di kawasan Sambong, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim).

Kedai yang berada tepat di seberang halte bus Jalan Brigjen Kretarto ini, kembali menjadi tempat favorit untuk menikmati minuman segar dan menyehatkan.

Bernama Susu Sapi Segar dan STMJ Jombang, kedai ini sudah berdiri sejak 1956. 

Meski usianya sudah lebih dari 60 tahun, kedai ini tetap eksis dan bahkan makin ramai. 

Setiap hari, pengunjung memadati kedai sejak pagi buta hingga malam hari.

“Kami buka dua kali sehari, pagi mulai pukul lima sampai siang, lalu sore buka lagi sampai jam tujuh malam. Tidak pernah tutup,” ucap Fatma Sari (19), penjaga kedai, saat ditemui Selasa (10/6/2025).

Fatma menambahkan, permintaan susu segar selalu tinggi. Dalam sehari, mereka bisa menghabiskan lebih dari 50 liter susu. 

Menunya pun beragam, dari susu murni, susu coklat, susu kopi hingga varian tradisional seperti STMJ (Susu Telur Madu Jahe) yang digemari pelanggan, karena khasiatnya untuk daya tahan tubuh.

Harga minuman di kedai ini cukup bervariasi mulai dari Rp 4.500 hingga Rp 20.000, sehingga bisa dijangkau semua lapisan masyarakat, baik pelajar, pekerja hingga orang tua.

Husain (24), pelanggan yang datang pagi hari itu, mengaku rutin membeli susu di tempat ini. 

“Apalagi habis makan daging kurban, minum susu segar bikin badan lebih seimbang. Saya biasa pesan susu manis, rasanya beda, lebih segar dan bikin hangat,” katanya.

Menurut Husain, suasana kedai yang sederhana namun nyaman, menjadi alasan lain kenapa ia betah nongkrong di sana. 

“Tempatnya enak, murah dan kualitas susunya benar-benar terasa. Beda sama susu kemasan.”

Kini, kedai Susu Sapi Segar dan STMJ Jombang tak hanya menjadi tempat ngopi pagi, tetapi juga simbol tradisi dan gaya hidup sehat warga lokal, terutama di masa-masa pasca pesta daging seperti saat ini. 

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved