Dukung Gerakan Kampus Berdampak, UM Surabaya Luncurkan Center for Impactful Innovation

Menteri Pendidikan, Prof Abdul Mu’ti, meresmikan Center for Impactful Innovation (CII) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: irwan sy
UM Surabaya
KAMPUS BERDAMPAK - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof Abdul Mu’ti, meresmikan Center for Impactful Innovation (CII) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya di Gedung Rektorat UM Surabaya, Selasa (10/6/2025). Abdul Mu’ti menyampaikan apresiasi atas peluncuran CII UM Surabaya dan menekankan pentingnya inovasi dalam dunia pendidikan, terutama dalam lingkungan perguruan tinggi. 

SURYA.co.id | SURABAYA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof Abdul Mu’ti, meresmikan Center for Impactful Innovation (CII) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya di Gedung Rektorat UM Surabaya, Selasa (10/6/2025).

Abdul Mu’ti menyampaikan apresiasi atas peluncuran CII UM Surabaya dan menekankan pentingnya inovasi dalam dunia pendidikan, terutama dalam lingkungan perguruan tinggi.

“Pentingnya semangat dan inovasi, inovasi menjadi DNA Muhammadiyah. Muhammadiyah dibentuk oleh inovasi dan gagasan-gagasan baru yang relevan dengan perkembangan zaman,” ujarnya.

Ia menambahkan melalui gerakan Kampus Berdampak dan pembentukan CII, diharapkan perguruan tinggi dapat menjadi penggerak perubahan sosial. 

“Pendidikan harus menjadi agent of change. Karena itu, harus berani melampaui zamannya, walaupun hal ini tentu tidak mudah dilakukan,” jelasnya.

Mu’ti juga mencontohkan pembaruan pendidikan yang dilakukan oleh pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. 

Menurutnya, KH Dahlan telah menghadirkan solusi atas persoalan pendidikan masyarakat pada masa kolonial dengan mendirikan lembaga pendidikan yang memadukan ilmu agama dan ilmu modern. 

“KH Ahmad Dahlan mengenalkan sekolah dan mendirikan madrasah yang menggabungkan sistem pesantren dengan ilmu pengetahuan modern. Ada tiga aspek penting dalam konsep tersebut, yakni lembaga baru, kurikulum integratif, dan metode pembelajaran yang memungkinkan interaksi langsung antara murid dan guru,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UM Surabaya, Dr Mundakir SKep Ns MKep, menyampaikan bahwa peluncuran CII merupakan respon kampus terhadap kebijakan Kampus Berdampak.

Ia menegaskan bahwa riset dan pengabdian dosen harus memiliki implikasi nyata bagi masyarakat.

“Untuk itu kami mendukung, mendorong, dan memfasilitasi agar hasil riset dosen bisa menjadi produk yang dimanfaatkan langsung oleh masyarakat. Inilah esensi dari kampus berdampak: hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan menjadi pemecah masalah,” ujar Mundakir.

Dalam peluncuran tersebut, UM Surabaya juga memamerkan 12 jenis inovasi berbasis media pembelajaran dengan pendekatan digital di berbagai bidang seperti matematika, numerasi, lingkungan, dan biologi.

Produk-produk ini dikembangkan oleh para dosen dan mahasiswa dengan tujuan untuk mendukung kualitas pembelajaran dan memberikan dampak nyata di tengah masyarakat.

Beberapa produk unggulan yang ditampilkan antara lain Ekofem Edu, platform edukasi anak berbasis kesetaraan gender dan ekologi, Bioferment AR, media pembelajaran bioteknologi berbasis Augmented Reality, serta Jagarasa App, aplikasi edukasi untuk mencegah kekerasan seksual pada anak dan orang tua.

Selain itu, terdapat pula BOIM Sang Pemadam Api, game edukasi mitigasi kebakaran, Platform Kuis Edu Berbasis AI, sistem evaluasi belajar adaptif; LegendARy, aplikasi cerita rakyat berbasis AR, E-Como, komik digital edukatif tentang ekologi dan SpecialEdu, platform pembelajaran inklusif untuk anak berkebutuhan khusus.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved