Berita Viral
Rekam Jejak Josua Sinambela, Pemilik Data yang Dipakai Roy Suryo dan Rismon di Kasus Ijazah Jokowi
Terungkap sosok yang datanya digunakan Roy Suryo dan Rismon untuk melayangkan tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Terungkap sosok yang datanya digunakan Roy Suryo dan Rismon untuk melayangkan tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Sosok pemilik data itu adalah Ahli Digital Forensik, Josua Sinambela.
Rismon mendapatkan data tersebut secara langsung dari Josua, melalui aplikasi Whatsapp (WA).
Namun, Josua mengirim data tersebut dengan tujuan untuk mengajak Rismon berdiskusi terkait kasus tudingan ijazah Jokowi.
Sayangnya, saat itu, Rismon absen.
“Saya sudah menghubungi dia langsung, mengundang berdiskusi terbuka supaya semua fakta terungkap," ujar Josua Sinambela.
Josua mengaku, berupaya mengajak Rismon berdiskusi secara langsung melalui forum Focus Group Discussion atau FGD bersama para ahli digital forensik, pada Maret 2025.
Sebab, ia ingin memahami hasil temuan Rismon Sianipar terkait skripsi dan ijazah Jokowi tersebut.
"Tujuan saya sebenarnya ingin meluruskan. Bukan ingin belajar dengan dia."
"Kenapa? Karena di artikel yang saya tulis dengan judul 'Benarkah Ijazah Jokowi Palsu?' Di sana saya sebenarnya telah menertawakan analisis prematurnya dia (Rismon)," ujar Josua.
Dia tak menyangka, dokumen berupa foto dan video dikirim kepada Rismon Sianipar justru disalahgunakan untuk menguatkan asumsi-asumsi liar bahwa skripsi dan ijazah Jokowi palsu.
Bahkan, Roy Suryo pun mengaku mendapatkan sendiri skripsi Jokowi dari perpustakaan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Joshua lantas mebeberkan bahwa dokumen skripsi Jokowi yang dikritisi Rismon sebenarnya memiliki kesesuaian dengan skripsi milik mahasiswa lain angkatan 1985 di Fakultas Kehutanan UGM.
Kesimpulan itu dia peroleh berdasar hasil pengecekan langsung terhadap skripsi Jokowi dan teman seangkatannya yang diperoleh dari perpustakaan UGM.
“Kalau pakai logika Rismon, berarti skripsi mahasiswa lain juga palsu dong? Padahal faktanya, dulu tanda tangan tidak menjadi syarat yudisium, dan banyak mahasiswa hanya mencetak skripsi formal untuk keperluan wisuda, bukan sebagai bukti utama kelulusan,” ungkap Josua.
Josua juga menyoroti pendekatan metodologis Rismon yang dinilai tidak sesuai standar kajian ilmiah.
“Dia bilang sudah melakukan penelitian, tapi bahan analisisnya malah dari foto dan video yang saya kirimkan. Peneliti mana yang pakai data orang lain tanpa verifikasi langsung?"ujarnya.
Di akun Facebook-nya, Josua Sinambela kembali memberikan informasi, bahwa pihaknya akan kembali menadakan pertemuan sekaitan masalah ijazah yang ramai bergulir saat ini.
Baca juga: Rekam Jejak Aryanto Sutadi, Orang Terdekat Kapolri yang Ungkap Ciri Dalang Kasus Ijazah Jokowi
"Sebenarnya sejak notulen komunitas kami DFIS viral bulan lalu dan terlebih acara DFTalk #20 kemaren, sudah banyak media yang meminta kesediaan kami sebagai narasumber untuk di wawancara, podcast dan panggung debat."
"Prinsipnya kami sementara menolak acara acara tersebut karena sejak awal tidak ada keinginan untuk terkenal atau menjadikan kasus ini sebagai media publikasi, tetapi kami akan fasilitasi semua media untuk ikut acara kami berikut ini sebagai panelis yang bisa memberi pertanyaan kedepan."
"Jadi di event DFTalk #21 ini kami memfasilitasi media media yang sudah menghubungi kami sebelumnya." ujar Josua.
Sebelumnya, Rismon mengatakan usulannya itu perlu dilakukan karena dirinya masih ragu atas hasil temuan dari Bareskrim Polri, khususnya terkait skripsi Jokowi.
Pasalnya, berdasarkan bukti skripsi Jokowi yang diperlihatkan kepadanya saat mengunjungi UGM beberapa waktu lalu, Rismon menganggap teknologi tulisan yang dicetak tidak mungkin dibuat pada tahun 80'an.
Rismon mengatakan dirinya semakin yakin bahwa skripsi Jokowi tidak dibuat pada tahun 80'an ketika dibandingkan dengan tiga skripsi di tahun yang sama.
Dia meyakini skripsi Jokowi dibuat pada tahun 2004 ketika perusahaan software, Microsoft, meluncurkan Windows XP.
"Seperti tadi itu, beberapa nama itu Sri Dominingsih, Lembah Edianto, Sigit Hariwinarto, itu teknologi percetakannya yaitu (skripsi) pakai Windows XP," tuturnya.
Baca juga: Profil Abdul Fickar Hadjar, Pakar yang Sebut Kasus Ijazah Jokowi Belum Berkekuatan Hukum Kuat
Selain itu, Rismon juga mempertanyakan kesimpulan Bareskrim Polri bahwa skripsi Jokowi dicetak dengan teknik hand press.
Rismon meragukan terkait kesimpulan tersebut karena ketikan tanda titik dalam skripsi Jokowi dianggapnya terlalu rapi untuk ukuran teknologi pada tahun 1980-an.
"Bagaimana Dirtipidum yang menjelaskan, coba perhatikan kerapatan (font) titik (di skripsi Jokowi), itu titiknya rapat. Bagaimana cara membuat hand press seperti itu? Tidak mblebor. Bagaimana menyusunnya?" ujar Rismon.
Rismon menuturkan jika memang skripsi Jokowi dicetak dengan teknik hand press, maka seharusnya font yang tercetak tidak rapi seperti teknik cetak modern yaitu ink jet atau laser jet.
Pasalnya, menurut temuan Rismon, skripsi Jokowi khususnya di lembar pengesahan, font yang digunakan sangat rapi dan diduga bukan dicetak secara hand press.
"Bagaimana menata font-nya itu titik-titik, terus di press? Nggak blebor tuh. Terus, ketika kita zoom, hand press itu karakternya atau fontnya itu blebor ke arah tekstur kertas tersebut. Jadi seperti berambut ketika kita zoom."
"Bukan produk ink jet atau laser jet yang injeksinya sangat nanometer atau milimeter," jelas Rismon.
Baca juga: Roy Suryo dan Rismon Sianipar Ternyata Pakai Data Sosok Ini untuk Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Siapa Josua Sinambela?
Josua M. Sinambela merupakan pakar di bidang keamanan siber dan forensik digital
Ia merupakan pendiri dan CEO dari RootBrain IT Security Training & Consulting serta PT Analis Forensik Digital (ForensikDigital.com).
Dengan pengalaman lebih dari 18 tahun di bidang infrastruktur jaringan dan keamanan sistem informasi, Josua telah memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai proyek dan pelatihan di sektor korporat, akademik, dan pemerintahan.
Josua menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister di bidang Teknik Elektro – Sistem Komputer dan Informatika dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ia juga memegang berbagai sertifikasi profesional internasional, termasuk:
- Certified Ethical Hacker (CEH)
- Certified Hacking Forensic Investigator (CHFI)
- EC-Council Certified Security Analyst (ECSA)
- Licensed Penetration Tester (LPT)
- AccessData Certified Examiner (ACE)
- CompTIA Advanced Security Practitioner (CASP+)
- CompTIA Cybersecurity Analyst (CySA+)
- CompTIA PenTest+
- Cisco Certified Network Associate (CCNA)
- Cisco Certified Network Professional (CCNP)
Sebelum mendirikan perusahaan sendiri, Josua pernah menjabat sebagai Kepala Unit Sistem dan Teknologi Informasi di UGM serta menjadi dosen di Program Magister Teknologi Informasi UGM.
Ia juga aktif sebagai konsultan dan auditor di berbagai perusahaan BUMN dan swasta, termasuk PT PLN, PT Pertamina, dan PT Indonesia Power.
Keahliannya mencakup berbagai aspek teknologi informasi, seperti keamanan jaringan, forensik digital, dan pengembangan kebijakan TI.
Josua dikenal publik setelah terlibat dalam investigasi dugaan ijazah palsu milik Rismon Sianipar, yang mengklaim memiliki gelar S2 dan S3 dari Universitas Yamaguchi, Jepang.
Melalui analisis forensik digital, Josua menemukan bahwa universitas tersebut tidak pernah menerbitkan ijazah atas nama Rismon, yang kemudian menjadi sorotan media nasional.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
berita viral
Josua Sinambela
Roy Suryo
Rismon Sianipar
kasus ijazah Jokowi
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Ahli Digital Forensik
Ijazah Palsu Jokowi
Belajar dari Ismanto Buruh Jahit Ditagih Pajak Rp 2,8 M Gegara NIK Dicuri, Begini Cara Mengatasinya |
![]() |
---|
5 Klarifikasi Bupati Pati Sudewo di Hadapan Warganya Soal PBB Batal Naik 250 Persen: Aku Difitnah |
![]() |
---|
Kronologi Lengkap NIK Ismanto Dicuri hingga Muncul Tagihan Rp 2,8M, DJP Bantah Petugas Menagih |
![]() |
---|
Selain Ismanto, Ini 3 Kasus Pencurian NIK yang Ramai, Ada Dipakai Beli Mobil CRV lalu Nunggak Pajak |
![]() |
---|
Meski Bupati Pati Sudewo Minta Maaf dan Batalkan PBB 250 Persen, Warga Tetap Gelar Demo 13 Agustus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.