Berita Viral

Sosok Hoho Alkaf, Kepala Desa yang Viral di TikTok karena Prestasi dan Badan Dipenuhi Tato

Sosok Hoho Alkaf, Kepala Desa Banjarnegara yang Viral di TikTok karena Prestasi dan Badan Bertato

|
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
Tangkap layar YouTube 7 Comedy
Sosok Hoho Alkaf, Kepala Desa Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara, Jawa Tengah yang viral di TikTok 

Dikutip dari berbagai sumber, Hoho Alkaf memiliki total 30 hingga 31 motif tato yang tersebar di sekujur tubuhnya, kecuali wajah.

Tato pertamanya ia buat saat masih duduk di bangku SMA. Motifnya adalah gambar bunga di bagian dada.

Salah satu tato di punggungnya bahkan menggambarkan Geisha yang sedang mengayunkan pedang.

Sempat Diremehkan karena Tato

Hoho Alkaf mengungkapkan bahwa dirinya sudah memiliki tato jauh sebelum menjabat sebagai kepala desa. Ia resmi menjadi Kades Banjarnegara sejak tahun 2019.

Sebelum terjun ke dunia pemerintahan, Hoho menjalankan usaha milik orang tuanya.

Dalam tayangan Lapor Pak!, Hoho Alkaf menceritakan bahwa ia sempat mendapatkan cibiran saat mencalonkan diri menjadi kepala desa.

"Pada saat sebelum pemilihan Kepala Desa itu, terutama lawan politik, 'milih kades kok tatoan'," cerita Haho Alkaf, dikutip Surya.co.id dari YouTube 7 Comedy, Sabtu (7/6/2025).

Tak hanya dari lawan politik, penolakan juga datang dari keluarganya sendiri. Sang ibu sempat tidak merestui niatnya untuk menjadi kades.

"Periode sebelumnya, kita minta doa restu sama ibu, gak boleh. Kata ibu, 'kamu gak bisa, namanya ngurus diri sendiri aja gak baik, apalagi nanti ngurus masyarakat 1 desa, yang ada kamu dosa, zalim. Kalau kamu gak bisa mengurus masyarakat, gak bisa menuhin apa yang diminta masyarakat, sebagai pejabat, kita disumpah lo'," cerita Haho Alkaf.

Ia menyadari, saat itu dirinya masih tergolong muda.

"Waktu itu saya juga masih terlalu muda (25 tahun), karena rata-rata kepala desa waktu itu dewasalah," tambahnya.

Mobil Pribadi untuk Operasional Desa

Di awal masa jabatannya, Hoho Alkaf langsung membuktikan komitmennya kepada warga. Ia menghibahkan mobil pribadi senilai Rp100 juta untuk operasional desa.

Mobil tersebut digunakan untuk membantu warga, terutama mengantar yang sakit ke fasilitas kesehatan.

"Dana Desa kan terbatas, habis untuk pembangunan di desa. Paling nanti pakai dana pribadi saja," katanya.

Ia bahkan berencana membeli mobil ambulans menggunakan dana pribadinya untuk kepentingan masyarakat desa.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved