Tahun Suci Jubelium 2025, Kevikepan Kediri-Blitar dan Paroki Jombang Gelar Perayaan Jubelium Difabel

Perayaan Jubelium Difabel Kevikepan Kediri, Kevikepan Blitar, dan Paroki Jombang digelar secara khidmat di Gereja Katolik Paroki Santo Yoseph Kediri

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: irwan sy
Luthfi Husnika/TribunJatim.com
TAHUN SUCI JUBELIUM - Perayaan Jubelium Difabel Kevikepan Kediri, Kevikepan Blitar, dan Paroki Jombang digelar secara khidmat di Gereja Katolik Paroki Santo Yoseph Kediri, Jumat (6/6/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian menyambut Tahun Suci Jubelium 2025 yang dicanangkan oleh mendiang Paus Fransiskus bagi umat Katolik di seluruh dunia. 

SURYA.co.id, KEDIRI - Perayaan Jubelium Difabel Kevikepan Kediri, Kevikepan Blitar, dan Paroki Jombang digelar secara khidmat di Gereja Katolik Paroki Santo Yoseph Kediri, Jumat (6/6/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian menyambut Tahun Suci Jubelium 2025 yang dicanangkan oleh mendiang Paus Fransiskus bagi umat Katolik di seluruh dunia.

Kegiatan ini melibatkan 107 umat difabel dan 410 umat secara keseluruhan dari berbagai wilayah dalam Keuskupan Surabaya.

Dengan mengangkat tema 'Harapan yang Tidak Mengecewakan', perayaan ini menjadi momentum istimewa bagi umat, khususnya penyandang disabilitas, untuk memperbarui iman dan mewujudkan harapan dalam kehidupan sehari-hari.

Acara dimulai dengan misa syukur yang dipimpin langsung oleh Bapa Uskup Keuskupan Surabaya, Mgr Agustinus Tri Budi Utomo.

Dalam homilinya, beliau menegaskan pentingnya peran umat difabel dalam kehidupan gereja.

"Umat difabel memang memiliki perbedaan, tapi itu adalah talenta. Itu adalah rahmat Tuhan yang dipercayakan kepada mereka, dan karunia itu adalah berkat bagi kita semua," katanya.

Mgr Agustinus Tri Budi Utomo, akrab disapa Mgr Didik yang pernah menjabat sebagai Ketua Pastoral Difabel Keuskupan Surabaya juga menyampaikan bahwa gereja harus menjadi tempat yang inklusif dan ramah bagi semua umat, tanpa terkecuali.

"Kita semua setara. Umat difabel memiliki hak yang sama untuk bertumbuh dalam iman dan mengambil bagian aktif dalam kehidupan gereja," tegasnya.

Perayaan ini tidak hanya menjadi ruang refleksi rohani, tetapi juga sarana perjumpaan dan kebersamaan antarumat difabel dari berbagai wilayah.

Dalam suasana penuh kehangatan, kegiatan ramah tamah turut mempererat ikatan solidaritas dan kasih antarumat.

Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sebelumnya telah menetapkan tanggal 27-28 April 2025 sebagai momen khusus Perayaan Jubelium Difabel.

Keuskupan Surabaya merespons seruan tersebut dengan berbagai kegiatan, termasuk penyelenggaraan misa bersama serta penyuluhan mengenai gereja inklusif.

"Jangan sampai ada pembedaan perlakuan dalam gereja. Kita harus mengembangkan gereja inklusi, yang memberi ruang adil untuk semua umat," ucap Mgr Didik.

Ia mencontohkan pentingnya penataan tempat duduk yang disesuaikan, seperti umat Tuli yang ditempatkan di bagian depan agar dapat membaca gerak bibir, serta umat dengan disabilitas netra yang berada di posisi dengan kualitas suara terbaik.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved