Bidik Rp 1 Triliun Dari Pariwisata, Pemkab Ponorogo Bangun Lahan Parkir Wisata Religi Terintegrasi

Untuk di Kelurahan Setono, disiapkan lahan milik Pemkab Ponorogo di sebelah Selatan Kantor Lurah Setono, Jalan Niken Gandin.

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Deddy Humana
surya/Pramita Kusumaningrum (pramita)
WISATA BATORO KATONG - Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko (tengah) bersama anggota DPR RI dari Ponorogo, Ali Mufti mengunjungi lahan untuk lahan parkir peziarah makam Batoro Katong di Jalan Niken Gandini, Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan. 

SURYA.CO.ID, PONOROGO - Pemkab Ponorogo mempersiapkan serius pengembangan kawasan wisata religi terintegrasi demi mengejar target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 1 triliun dari sektor wisata, UMKM, dan inovasi daerah.

Salah satu sektor yang disiapkan untuk menunjang kawasan wisata terintegrasi itu, adalah pembangunan lahan parkir sekaligus terminal wisata terpadu.

Lahan parkir itu dipilih di sekitar makam Batoro Katong di Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan dan makam Kiai Ageng Muhammad Besari di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis.

Untuk di Kelurahan Setono, disiapkan lahan milik Pemkab Ponorogo di sebelah Selatan Kantor Lurah Setono, Jalan Niken Gandin.

Lahan seluas 1,5 hektare itu bakal dimanfaatkan sebagai pusat parkir bus-bus peziarah makam Batoro Katong. “Parkir kendaraan besar seperti bus akan kita siapkan,” ungkap Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Kamis (5/6/2025).

Nanti dari lahan parkir itu, jelas Kang Giri, wisatawan bisa berjalan kaki. Atau memilih naik becak maupun kendaraan lain yang disediakan oleh masyarakat sekitar.

“Juga sepanjang jalan ada kios UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang menjual macam-macam barang. Bisa oleh-oleh atau minyak wangi,” tambah Kang Giri.

Ia menjelaskan bahwa pembangunan kawasan parkir ini diperlukan. Karena selama ini peziarah makam Batoro Katong harus turun di pinggir jalan setelah bus berhenti. Sehingga kadang bus-bus itu mengganggu lalu lintas.

“Dari terminal, peziarah bisa naik becak atau berjalan kak, seperti di makam Bung Karno di Blitar. Atau di Makam Sunan Bonang yang ada terminal wisatanya. Sehingga kawasan terintegrasi itu akan rapi dan indah,“ tegasnya.

Sementara untuk di area makam Kiai Ageng Muhammad Besari di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis akan dijadikan terminal transit di pasar Hewan.

“Pasar hewan akan digeser ke Selatan, nanti dijadikan satu dengan pasar hewan kambing,” papar Kang Giri.

Kuncinya sekarang adalah anggaran, apalagi di tengah musim efisiensi. Karena itu anggaran pembangunan tersebut bakal diusulkan ke pemerintah pusat.  

Kang Giri mengatakan berkomunikasi dengan Komisi V DPR RI guna mendapat dukungan program sarana dan prasarana wilayah dari pemerintah pusat. 

‘’Insya Allah kita dapat bantuan nasional. Sudah berkoordinasi dengan Komisi V, dan kami kawal terus. Tahun ini mudah-mudahan mulai terealisasi,” urainya.

Kang Giri menyebutkan bahwa langkah ini diharapkan akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah dan menambah PAD hingga angka Rp 1 triliun melalui sektor wisata, UMKM, dan inovasi daerah. 

“Kita sedang membangun Bukit Khotmil sebagai destinasi religi baru. Semua ini agar ekonomi tumbuh, PAD tumbuh, dan rakyat ikut menikmati manfaatnya,” pungkasnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved