Berita Viral

Adu Kepakaran Rismon Sianipar dan Josua Sinambela di Polemik Ijazah Jokowi, Klaim Beda Soal Skripsi

Ahli digital forensik, Rismon Sianipar kini mendapat lawan sepadan di polemik ijazah Jokowi, yakni Josua Sinambela.  

Editor: Musahadah
kolase Unnes TV/TVOne
SALING KLAIM - Pakar digital forensik Josua Sinambela (kiri) mengklaim dokumen skripsi Jokowi yang dipakai Rismon Sianipar (kanan) untuk meneliti ternyata miliknya. Ini profil keduanya. 

SURYA.co.id - Ahli digital forensik, Rismon Sianipar kini mendapat lawan sepadan di polemik ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi. 

Dia adalah Josua Sinambela, pakar terkemuka di bidang keamanan siber dan forensik digital di Indonesia.

Josua Sinambela mengklaim dokumen berupa foto dan video skripsi Jokowi yang menjadi bahan analisis Rismon Sianipar ternyata miliknya. 

Dokumen tersebut sempat dikirim Josua kepada Rismon lewat WhatsApp saat berupaya mengajak diskusi dan meluruskan hasil analisis Rismon yang keliru. 

Namun sayangnya, kata Josua, dokumen itu justru dimanfaatkan Rismon untuk menguatkan asumsi-asumsi liar bahwa skripsi dan ijazah Jokowi palsu. 

Baca juga: Rekam Jejak Josua Sinambela, Pakar yang Sebut Kesimpulan Roy Suryo Cs Soal Ijazah Jokowi Prematur

"Video dan foto inilah yang disalahgunakan dia untuk menguatkan asumsi-asumsinya," ujar Josua seraya menunjukkan bukti kiriman foto dan video skripsi Jokowi kepada Rismon.

Menurut Josua skripsi Jokowi yang dikritisi Rismon Sianipar sebenarnya memiliki kesesuaian dengan skripsi milik mahasiswa lain angkatan 1985 di Fakultas Kehutanan UGM.

Kesimpulan itu dia peroleh berdasar hasil pengecekan langsung terhadap skripsi Jokowi dan teman seangkatannya yang diperoleh dari perpustakaan UGM.

“Kalau pakai logika Rismon, berarti skripsi mahasiswa lain juga palsu dong? Padahal faktanya, dulu tanda tangan tidak menjadi syarat yudisium, dan banyak mahasiswa hanya mencetak skripsi formal untuk keperluan wisuda, bukan sebagai bukti utama kelulusan,” ungkap Josua.

Josua juga menyoroti pendekatan metodologis Rismon yang dinilai tidak sesuai standar kajian ilmiah.

“Dia bilang sudah melakukan penelitian, tapi bahan analisisnya malah dari foto dan video yang saya kirimkan. Peneliti mana yang pakai data orang lain tanpa verifikasi langsung?"ujarnya.

Selain itu, Josua juga membeberkan bukti bahwa font Times New Roman yang dijadikan salah satu landasan Rismon menuding skripsi Jokowi palsu itu sebenarnya juga digunakan dalam skripsi teman-teman Jokowi lainnya di angkatan 1985.

Kesesuaian lainnya, menurut Josua, skripsi Jokowi dan teman seangkatannya itu juga dijilid di tempat percetakan yang sama bernama Perdana. 

Skripsi yang dijilidkan di percetakan Perdana itu, kata dia, menggunakan font yang sama pada halaman depan atau judul hingga halaman pengesahan. Sedang isi skripsi semua menggunakan mesin tik. 

"Dia (Rismon) nggak punya kesempatan untuk mendokumentasi seperti yang saya lakukan,"ujarnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved