IHSG Koreksi Tipis di Awal Juni 2025, Indo Premier Sekuritas: Pasar 'Wait and See' Jelang Idul Adha
Sepanjang pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah terbatas sebesar (-0,53 persen) dari level 7231 ke level 7175.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Initial Jobless Claims Amerika Serikat pada minggu ketiga bulan Mei yang diperkirakan turun tipis ke level 235.000 dari bulan sebelumnya di level 240.000 dan Non Farm Payrolls Amerika Serikat bulan Mei yang diperkirakan akan turun ke level 130.000 dibanding bulan sebelumnya di level 177.000.
Sementara itu sejumlah sentimen domestik yang perlu dipantau pekan ini yakni S&P Global Manufacturing PMI pada bulan Mei yang diprediksi akan meningkat ke level 48,3 dibanding bulan sebelumnya di 46,7.
Neraca dagang Indonesia bulan April yang diprediksi tetap surplus namun turun hingga US$2,75 miliar dibandingkan bulan sebelumnya di level US$4,33 miliar dan Indonesia yang diprediksi mengalami disinflasi ke level 1,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya di level 1,95 persen.
Untuk merespons perkembangan pasar dan faktor-faktor pendorong utama pekan ini, PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memberikan rekomendasi sejumlah saham dengan memanfaatkan Booster Modal untuk strategi breakout yang cocok bagi swing trader yang ingin ambil peluang di saham-saham yang sedang konsolidasi kuat dan Reksa Dana Saham Power Fund Series (PFS) yang memberikan akses transparan dan likuiditas yang lebih tinggi bagi investor.
Pertama, Buy ANTM (Current Price: 3.110, Entry: 3.110, Target Price: 3.330 (7,07 persen), Stop Loss: 3.030 (-2,57 persen) dan Risk to Reward Ratio 1:2,8).
"ANTM masih tetap berada dalam strong uptrend dan bertahan diatas garis EMA 5. Asing masih mencatatkan net buy pada saham ANTM sebesar Rp 233 miliar sepanjang perdagangan pekan lalu. Terlihat volume pembelian saham ANTM masih cukup tinggi dan masih berpotensi berlanjut," papar Indri.
Kedua, Buy on Breakout BRMS (Current Price: 360, Entry: 370, Target Price: 408 (10,27 persen), Stop Loss: 350 (-5,41 % ) dan Risk to Reward Ratio 1:1,9).
BRMS saat ini tengah berada dalam area konsolidasi dan membentuk area based yang sangat kuat.
Candlestick terlihat masih berada di atas garis EMA 5 diiringi volume transaksi yang sangat tinggi. Stochastic oscillator masih berada di level 60 dan berpotensi untuk melanjutkan penguatannya.
Ketiga, Buy on Breakout BRIS (Current Price: 3.000, Entry: 3.040, Target Price: 3.350 (10,20 % ), Stop Loss: 2.870 (-5,59 % ) dan Risk to Reward Ratio 1:1,8).
Saat ini BRIS berada dalam area konsolidasi yang cukup kuat dan tengah mencoba breakout level 3040.
Volume transaksi BRIS juga terpantau masih cukup tinggi.
Menariknya lagi, selama perdagangan pekan lalu asing masih mencatatkan net buy senilai Rp232,7 miliar.
Keempat, Buy Reksa Dana Saham Premier ETF Indonesia State-Owned Companies (XISC).
Berdasarkan teknikalnya, IDXBUMN memiliki performa yang sangat menarik.
Terlihat sudah terjadi golden cross pada garis EMA 5 dan EMA 50 yang menjadi konfirmasi bahwa IDXBUMN sudah berada dalam laju uptrend.
Indo Premier merekomendasikan untuk mengoleksi Reksa Dana Saham Power Fund Series (PFS) dengan kode XISC atau Reksa Dana Saham Premier ETF Indonesia State-Owned Companies.
| Sejarah Peringatan Hari Pahlawan dan Pertempuran 10 November |
|
|---|
| Pemuda Surabaya Ditemukan Tewas di Sampang, Kalimat Terakhir: Aku Disekap di Dalam Mobil |
|
|---|
| Amankan 241 Butir Peluru Berkarat Dari TPS di Banyuwangi, Polisi Klaim Tidak Beresiko Meledak |
|
|---|
| BI Jatim Luncurkan Buku untuk Rekomendasi Strategi Peningkatan Investasi di Jawa 2025 |
|
|---|
| Ayo Ngopi Gratis, Rasakan Hangatnya Keramahan Warga Saat Festival Ngopi Sepuluh Ewu di Banyuwangi |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.