Gelar JREF 2025, BI Jatim: Penguatan Investasi Manufaktur untuk Pengembangan Industri Berkelanjutan

Bank Indonesia (BI) menggelar penyelenggaraan Java Regional Economics Forum (JREF) tahun 2025 yang digelar di Surabaya.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
BI Jatim
PENGUATAN INVESTASI - Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Jatim, Ibrahim saat memberi keterangan terkait kegiatan Java Regional Economics Forum (JREF) tahun 2025 yang digelar di Surabaya, Selasa (4/11/2025). Forum ini merupakan gelaran kedua dan menjadi wadah strategis dalam merumuskan kebijakan penguatan investasi di wilayah Jawa, khususnya pada sektor manufaktur yang menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi. 

Ringkasan Berita:
  • BI gelar Java Regional Economics Forum (JREF) 2025 di Surabaya untuk merumuskan kebijakan penguatan investasi sektor manufaktur di Jawa.
  • Jawa sentral ekonomi (48 persen investasi nasional) namun hadapi kendala struktural (infrastruktur, regulasi, pembiayaan) yang perlu sinergi pusat-daerah.
  • Ada tiga strategi kunci BI: optimalisasi konektivitas/SDM vokasional, penyempurnaan perizinan/insentif, dan perluasan akses pembiayaan/promosi terintegrasi.

 

SURYA.co.id | SURABAYA - Bank Indonesia (BI) menggelar penyelenggaraan Java Regional Economics Forum (JREF) tahun 2025 yang digelar di Surabaya, Selasa (4/11/2025).

Forum ini merupakan gelaran kedua dan menjadi wadah strategis dalam merumuskan kebijakan penguatan investasi di wilayah Jawa, khususnya pada sektor manufaktur yang menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Ekonomi Jatim Tumbuh Tinggi di Triwulan II/2025, BI Jatim: Ekspor dan Investasi Jadi Unggulan

Salah satu rangkaian kegiatan dalam JREF 2025 adalah rapat koordinasi (rakor) lintas lembaga yang dihadiri oleh Kemenko perekonomian, Kementerian Investasi dan Hilirisasi / BKPM, Kementerian PPN / Bappenas, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pekerjaan Umum, serta Otoritas Jasa Keuangan serta Bank Indonesia wilayah Jawa.

Rakor dengan tema 'Penguatan Investasi Sektor Manufaktur dalam Mendukung Akselerasi Pertumbuhan di Wilayah Jawa' ini menjadi ajang penting dalam membahas sinergi kebijakan dan strategi percepatan realisasi investasi, terutama di tengah persaingan global dan dinamika ekonomi domestik.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Jatim, Ibrahim, mengatakan Jawa tetap memegang peran sentral dalam perekonomian nasional.

"Dengan kontribusi signifikan terhadap PDB, peningkatan investasi di wilayah ini dinilai menjadi salah satu kunci mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," kata Ibrahim.

Tiga Strategi Kunci

Namun, akselerasi investasi masih dihadapkan pada kendala struktural, mulai dari isu infrastruktur, dukungan regulasi hingga keberlanjutan pembiayaan.

"Untuk itu, penguatan ekosistem investasi yang kondusif bagi sektor manufaktur menjadi pentimg, sejalan dengan Asta Cita Pemerintah terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan mengembangkan industri berkelanjutan," jelas Ibrahim.

Ia menegaskan ada tiga strategi kunci untuk memperkuat ekosistem investasi manufaktur di Jawa.

Pertama, optimalisasi konektivitas antarwilayah dan peningkatan kesiapan tenaga kerja vokasional untuk mendukung kebutuhan industri.

Kedua, penyempurnaan sistem perizinan dan pemberian insentif yang kompetitif.

Ketiga, perluasan akses pembiayaan produktif serta promosi investasi terintegrasi lintas provinsi.

"Momentum pertumbuhan ekonomi nasional saat ini turut menjadi peluang besar bagi Jawa untuk memperkuat daya tariknya sebagai pusat investasi manufaktur. Pemerintah pusat terus mendorong kemudahan berusaha, menyederhanakan perizinan, serta meningkatkan peran kawasan ekonomi khusus sebagai ruang tumbuhnya industri bernilai tambah tinggi," ungkap Ibrahim.

Menurut data BI, realisasi investasi di Jawa hingga kuartal III 2025, mencapai Rp 692,5 triliun atau sekitar 48 persen dari total nasional.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved