Alasan Eks Kabareskrim Sebut Kasus Pengemudi BMW Tabrak Mahasiswa UGM Luar Biasa, Ada 2 Hal Penting

SURYA.co.id - Kasus pengemudi BMW, Christiano Tarigan, menabrak mahasiswa UGM, Argo Ericko hingga tewas disorot banyak pihak.

Salah satunya mantan Kabareskrim, Susno Duadji.

Susno menyebut kasus ini agak luar biasa.

Ia membeberkan dua hal penting yang harus diungkap dalam kasus ini.

Susno menyoroti kasus penggunaan pelat nomor palsu pada pengemudi BMW yang menabrak Argo Ericko Achfandi mahasiswa dari fakultas hukum (FH) UGM.

Eks Kabareskrim tersebut mengangkat kemungkinan adanya kasus lain yang terkait di balik insiden tersebut, meskipun detail lengkapnya belum diungkap secara resmi.

“Perkara kecelakaan lalu lintas ini sepinatas hal biasa, tapi untuk yang ini agak luar biasa karena pelaku dan korban sama-sama mahasiswa UGM kemudian adanya penemuan pergantian plat palsu,” ungkap Susno Duadji yang dikutip dari Kompas TV pada Jumat 30 Mei 2025.

Baca juga: Sosok Ayah Pengemudi BMW yang Tabrak Mahasiswa UGM Argo hingga Tewas Terkuak Berkat Orang Suruhan

Menurut Susno, ada dua hal penting yang perlu diungkap dalam kasus kecelakaan maut antara Christiano, pengemudi BMW, dan Argo Ericko Achfandi, mahasiswa UGM.

1. Hubungan antara korban dan pelaku

Apakah Christiano dan Argo saling mengenal atau memiliki hubungan lain selain sebagai sesama mahasiswa? Ini penting untuk mengetahui latar belakang kejadian dan motif yang mungkin tersembunyi.

2. Kegiatan pelaku pada malam kejadian

Mengapa Christiano masih berada di luar pada tengah malam atau larut malam? Apakah ada faktor kelelahan atau aktivitas lain yang mempengaruhi konsentrasi saat mengemudi? 

Susno menekankan pentingnya pemeriksaan forensik yang mendalam untuk mengungkap kebenaran, termasuk penemuan pergantian nopol palsu pengemudi BMW.

Pihak Kampus Tak Tinggal Diam

Diketahui, Kasus pengemudi mobil BMW yang menabrak mahasiswa Fakultas Hukum UGM, Argo Ericko Achfandi, ramai jadi pemberitaan.

Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sariharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, pada Sabtu (24/05/2025).

Mobil BMW yang dikendarai Christiano menabrak Argo yang mengendarai sepeda motor dan mengakibatkannya meninggal dunia.

Baik Christiano maupun Argo sama-sama mahasiswa UGM.

Baca juga: Keinginan Terakhir Argo Ericko Mahasiswa UGM yang Tewas Ditabrak Pengemudi BMW, Ibu: Sudah Siapkan

Pihak UGM pun angkat bicara terkait kasus ini.

Sekretaris UGM, Andi Sandi Antonius, mengatakan akan menindak status kemahasiswaan pelaku, jika memang terbukti bersalah.

“Prinsipnya, UGM punya peraturan mahasiswa dan juga ada informed consent ketika mahasiswa bergabung."

"Terkait tindak lanjut nantinya, kami menunggu keputusan hukum yang berkekuatan tetap,” kata Andi, Senin (27/5/2025), dilansir dari TribunJogja.

Sampai saat ini, pihak UGM masih menunggu keputusan pengadilan sembari mengedepankan asas praduga tak bersalah kepada Christiano.

“Prinsip praduga tak bersalah harus kami pegang. Kami tidak ingin bertindak gegabah."

"Namun, jika terbukti ada pelanggaran terhadap tata perilaku, maka akan kami tindak lanjuti sesuai peraturan di UGM," lanjut Andi.

Diketahui, saat ini mahasiswa International Undergraduate Program (IUP), Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM angkatan 2022 itu sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Ia mengendarai BMW hingga  menabrak Argo di area Jalan Palagan, Ngaglik, Sleman, Sabtu (24/5/2025) sekitar pukul 01:00 WIB dini hari.

Nahas, Argo, yang juga mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UGM, meninggal dunia seketika.

Kepergian Argo menyisakan duka dan tangis bagi civitas akademika FH UGM.

Baca juga: Pantas Ibunda Argo Ericko Ogah Damai dengan Christiano Pengemudi BMW, Kenang Sosok Sang Anak: Baik

Kronologi kejadian

Kronologi kejadian terungkap dengan jelas dari rekaman kamera CCTV yang terpasang di lokasi kejadian.

Dalam rekaman CCTV tersebut terlihat bahwa sepeda motor dan mobil BMW melaju dari arah yang sama, dengan posisi sepeda motor berada di depan.

Kecelakaan bermula ketika sepeda motor Honda Vario yang dikendarai Argo melaju dari arah selatan ke utara di Jalan Palagan, sekitar pukul 01.00 WIB.

Posisi sepeda motor berada di tepi barat jalan dan hendak putar balik.

Di saat bersamaan, dari belakang melaju mobil BMW yang dikemudikan CPP sehingga kecelakaan tidak bisa terhindarkan.

Mobil BMW kemudian juga sempat bergerak ke kanan dan menabrak mobil Honda CR-V yang berhenti di bahu jalan sisi timur.

Pengemudi mobil BMW yang menabrak Argo mahasiswa FH UGM diketahui merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM.

Dekan Fakultas FEB UGM, Didi Achjari, membenarkan bahwa pengemudi mobil BMW berinisial CPP adalah mahasiswa aktif FEB UGM.

Didi mewakili fakultas menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya Argo Ericko Achfandi dalam insiden kecelakaan tersebut.

FEB UGM menyerahkan sepenuhnya proses penanganan kepada pihak yang berwenang dan mendukung penuh upaya penyelidikan yang adil sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

CPP sempat menjalani pemeriksaan urine dan pemeriksaan kesehatan di RSUD Sleman. Hasilnya menunjukkan negatif alkohol dan narkoba.

Tes urine dilakukan untuk membuktikan kebenaran mengenai opini yang beredar di media sosial bahwa CCP mengemudi dalam pengaruh alkohol atau narkoba.

Namun faktanya, tidak ditemukan adanya kandungan alkohol ataupun narkoba di urine pengemudi BMW tersebut.

Pengemudi mobil BMW yang menabrak hingga menewaskan Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), resmi ditetapkan sebagai tersangka.

Tersangka CCP dihadirkan dengan kedua tangan diborgol dalam jumpa pers oleh Polresta Sleman, Rabu (28/5/2025).

Kasus kecelakaan yang melibatkan pengemudi BMW dan mahasiswa UGM masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh Satlantas Polresta Sleman.

Sementara itu, tersangka CCP telah ditahan untuk menjalani proses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id