Berita Viral
Rismon Sianipar Blunder Bahas Kasus Ijazah Jokowi, Berujung Diskakmat eks Kabareskrim Susno Duadji
Langkah ahli digital forensik, Rismon Sianipar, untuk mengungkap keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, berujung blunder.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Langkah ahli digital forensik, Rismon Sianipar, untuk mengungkap keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, berujung blunder.
Bahkan, Rismon Sianipar sempat ditertawakan mantan Kabareskrim Polri 2008-2009 Komjen Pol (Purn) Susno Duadji.
Bermula ketika Susno Duadji dan Rismon Sianipar berdiskusi soal kasus ijazah Jokowi.
Susno Duadji menyebut, Laboratorium Forensik Polri bisa dipercaya secara penuh.
Sebab, Puslabfor Polti punya peralatan yang canggih hingga laboran yang mumpuni di bidang forensik.
"Percayalah bahwa laboratorium kriminal dulu, sekarang namanya Labfor Polri, bahwa Labfor itu terbaik di seluruh Indonesia dan sangat komplit dan sudah dipraktikan untuk apa saja ada," ungkapnya dalam program Rakyat Bersuara iNews TV,
Terkait dengan pernyataan Bareskrim Polri yang menyebut ijazah Jokowi adalah asli, Susno mengurai pendapatnya.
"Ijazah Pak Jokowi dengan yang dibandingkan tidak akan identik, ya pengertian identik itu sama."
"Yang namanya identik itu 100 persen sama, jadi pasti tidak identik."
"Maka yang dipersoalkan di sini sebenarnya identik atau tidak, sah atau tidak pak Jokowi memegang ijazah itu," ujar Susno Duadji.
Dalam penjelasannya itu, Susno mengurai mekanisme yang harusnya dilakukan oleh Puslabfor dan Bareskrim Polri.
Hal itu dilakukan guna mengetahui keaslian dan kesahan ijazah Jokowi.
Baca juga: Teman Satu Angkatan Ungkap Kemarahan Jokowi saat Cerita Tudingan Ijazah Palsu, Kompak Bela di Sidang
"Pak Jokowi sah tidak dia memegang ijazah yang di tangan dia, kita telusuri prosesnya. Pak Jokowi terdaftar atau tidak di UGM Fakultas Kehutanan."
"Kita teliti apakah pak Jokowi kuliah betul di UGM atau tidak, dilihat dari buku induknya, termasuk bayaran, termasuk skripsi, dia tamat atau tidak ada foto ijazahnya. Saya bicara dari segi proses," pungkas Susno.
"Kemudian baru ditanyakan ke UGM, betul enggak punya mahasiswa kuliah atau tidak. Tentang skripsi, ditanyakan aja kepada mereka."
"Nanti dibandingkan antara alat bukti yang didapat dari pelapor, keterangan saksi, sah atau tidak bukti yang dipegang," sambungnya.
Meyakini kebenaran dari hasil analisa Puslabfor, Susno Duadji mengungkap alasannya.
Susno menyebut laboran di Puslabfor adalah ahli yang merupakan lulusan dari luar negeri.
"Mereka (anggota Puslabfor) kualitasnya saya yakin, rata-rata mereka alumni dari Amerika, dari Eropa dan bukan polisi kayak saya di Akademi Kepolisian."
"Mereka memang kemahirannya itu. Kalau urusan laboran enggak boleh (diintervensi)," kata Susno Duadji.
Respon Rismon Sianipar
Atas penjelasan yang disampaikan Susno Duadji, Rismon Sianipar memberikan tanggapan.
Rismon mengkritik Puslabfor yang menurutnya tak sesuai dengan perkataan Susno Duadji.
Rismon tampak kecewa dengan kinerja Labfor dalam kasus Jessica Wongso.
"Alat boleh, tools boleh pakai segala macam standar internasional. Tapi pak, fakta berbicara lain."
"Terkait dengan salah satu laboratorium forensik Mabes Polri, bisa dibaca di direktori keputusan terkait Jessica Wongso."
"Laboratorium toksikologi pimpinannya atau siapa Doktor Nursamran Subandi, memodelkan penguraian sianida pakai parabola terbuka jika diekstrapolasi T-nya malah konsentrat sianida di gelas seperti pabrik, apakah begitu produk (Labfor)?" ungkap Rismon bersemangat.
Mendengar kritikan yang diurai Rismon soal Labfor, Susno Duadji tampak heran.
Sebab bidangnya bukan kepada hal teknis di Labfor.
Susno pun terkejut karena Rismon tiba-tiba membelokkan bahasan dari semula kasus ijazah Jokowi menjadi kasus Jessica Wongso.
"Itu saya serap ya, tapi saya tidak akan berdebat tentang sesuatu pengetahuan ilmiah yang berkaitan dengan sangat teknis, mudah-mudahan ini didengar oleh Mabes Polri."
"Karena kalau berdebat dengan saya (fokus ke) masalah penyidikan, saya 35 tahun di penyidikan. Tapi kalau berdebat di toksikologi bukan ranahnya," ungkap Susno Duadji.
"Maaf ya pak ya, pak jenderal," imbuh Rismon.
Ditegur Susno, Rismon justru kembali melanjutkan bahasannya soal kasus Jessica Wongso.
Susno pun langsung tertawa dan meminta Rismon kembali membahas kasus ijazah Jokowi sesuai tema diskusi.
"Yang kedua yang paling fatal. Doktor Nursamran Subandi di keputusan Jessica Wongso," ujar Rismon.
"Tapi kita belum masuk ke (kasus) Jessica Wongso ini," timpal Susno Duadji sembari tertawa.
"Bahkan laboratorium toksikologi salah menghitung waktu mundur," kata Rismon gelagapan.
"Kita kembali ke ijazah saja. Yang jelas, laboran ini, mas Roy saja mengakui ini sudah diakui taraf internasional."
"Kasian audien di seluruh Indonesia berapa puluh juta nunggu masalah ini loh," pungkas Susno Duadji.
Kata Susno, kesalahan pada individu yang berada di Labfor jangan disamaratakan dengan satu instansi.
Lagipula, diungkap Susno, pasti ada saja orang yang bermasalah di tiap instansi.
"Soal orang, di mana-mana itu ada masalah. Jangankan orang laboratorium, selevel menteri aja bermasalah. Elit politik pun bermasalah."
"Bahkan teman-temannya pak Roy profesor pun banyak yang ditangkap, bahkan rektor pun ditangkap. Jadi kalau kita bicara manusianya enggak selesai nanti," ungkap Susno Duadji.
"Tapi apa yang disampaikan Rismon tadi oke itu masukan. Karena polisi Indonesia itu milik beliau juga," sambungnya.
Rismon Diperiksa
Diketahui, Rismon Hasiholan Sianipar menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi, Senin (26/5/2025).
Rismon diperiksa selama lebih dari 6 jam, sejak pukul 10.20 WIB hingga 16.59 WIB.
Selama menjalani pemeriksaan, Rismon mengaku mendapatkan sejumlah pertanyaan dari penyidik Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
“97 (pertanyaan) totalnya ya, banyak sekali,” kata Rismon di Mapolda Metro Jaya, Senin (26/5/2025), melansir dari Kompas.com.
Rismon tidak memerinci pertanyaan yang diajukan oleh penyidik. Namun, dia membeberkan sedikit garis besar.
“Ya terkait dengan akun X saya juga, akun X @sianiparrismon, dan akun diskusi saya dengan Pak Roy Suryo di diskursus network,” ujar Rismon.
“Berikut juga dengan video saya di akun YouTube Balige Academy, di mana saya mengkaji, menganalisa lembar pengesahan dan skripsi Pak Joko Widodo, terkait dengan algoritma yang saya gunakan, metode-metode,” tambah dia.
Diberitakan sebelumnya, Jokowi melaporkan tudingan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya, Rabu (30/4/2025). Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/2831/IV/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.
"Ini sebetulnya masalah ringan, urusan tuduhan ijazah palsu. Tetapi memang perlu dibawa ke ranah hukum agar semuanya jelas dan gamblang," kata Jokowi di Polda Metro Jaya.
Kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, mengatakan, sedikitnya ada lima orang yang telah dilaporkan ke polisi atas tuduhan ijazah palsu presiden ke-7 RI itu.
"Kami sampaikan peristiwanya ada 24 obyek (video) yang Pak Jokowi sudah melaporkan. Itu juga diduga dilakukan oleh beberapa pihak. Mungkin inisialnya kalau boleh saya sampaikan ada RS, ES, RS, T, dan K," kata dia.
Dalam kasus ini, Jokowi menjerat terlapor dengan Pasal 310 KUHP dan/atau Pasal 311 KUHP, serta Pasal 35 juncto Pasal 51 ayat (1), Pasal 32 ayat (1) juncto Pasal 48 ayat (1), dan/atau Pasal 27A juncto Pasal 45 ayat (4) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
berita viral
Rismon Sianipar
Susno Duadji
Eks Kabareskrim Susno Duadji
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
kasus ijazah Jokowi
Rekam Jejak Dadang Herli Saputra Pengacara Wapres Gibran di Kasus Ijazah Palsu, Pensiunan Polri |
![]() |
---|
Siapa Zita Anjani, Viral Gara-gara Batal Jadi Pembicara Seminar di Unpad? Kini Berujung Minta Maaf |
![]() |
---|
Alasan Subhan Berani Gugat Wapres Gibran Rakabuming Sebesar Rp 125 Triliun, Beber Perhitungannya |
![]() |
---|
Rekam Jejak Alimin Ribut yang Jalani Fit and Proper Test Calon Hakim Agung, Vonis Mati Ferdy Sambo |
![]() |
---|
Alasan Hakim I Ketut Darpawan Gugurkan PK Silfester Matutina: Tidak Bersungguh-sungguh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.