Baru Kerja 100 Hari, Kepuasan Masyarakat ke Bupati Jember Sudah 82,8 Persen, Tertinggi Ke-2 di Jatim

SURYA.CO.ID, JEMBER - Lembaga survey The Republic Institut kembali memaparkan hasil penelitiannya mengenai tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja kepala daerah selama 100 hari pertama, Selasa (27/5/2025).

 Hasil survey itu, Bupati Jember-Wakil Bupati Jember, Muhammad Fawait-Djoko Susanto menjadi salah satu dari 5 kepala daerah dengan tingkat kepuasan masyarakat tertinggi di Jawa Timur.

Lembaga survey dari Sidoarjo tersebut melakukan penelitian terhadap 2.200 responden di seluruh daerah Jawa Timur (Jatim) sejak 15-22 Mei 2025.

Peneliti Utama The Republic Institute, Dr Sufyanto mengatakan, kepuasan masyarakat terhadap Gus Fawait- Djoko mencapai 82,8 persen dan menjadi nomor dua terbaik di Jawa Timur.

"Kepuasan atas kinerja Bupati Jember satu tingkat di bawah Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono bersama Wakilnya, Dwi Rianto Jatmiko yang mencapai 83,8 persen," kata Sufyanto, Selasa (27/5/2025).

Menurutnya, posisi Bupati Jember berada di atas Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra dan Wakilnya Muhammad Rizal Octavian yang mendapatkan 81, persen.

"Dilanjutkan Bupati Pasuruan sebesar 80,8 persen dan Bupati Tuban 80,0 persen dalam tingkat kepuasan masyarakat selama 100 hari pertama kerja," kata Sufyanto.

Selain itu, kata Sufyanto, Bupati Jember juga masuk tiga besar kepala daerah terbaik di Jawa Timur, dalam optimasi swasembada pangan dengan kepuasan masyarakat mencapai 79,4 persen.

"Satu tingkat di bawah Bupati Lamongan yang kepuasan masyarakat mencapai 80,6 persen dan Bupati Ngawi dengan kepuasan 82,1 persen," imbuhnya.

Lebih lanjut, Bupati Jember juga mendapatkan kepuasan masyarakat sebesar 81,8 persen dalam pembangunan infrastruktur. Itu menjadi persentase tertinggi kedua dari seluruh kepala daerah di Jawa Timur.

"Kepuasan yang diperoleh Bupati Jember dalam infrastruktur itu masih di bawah Bupati Mojokerto yang sekitar 84,6 persen," bebernya.

Sufyanto menjelaskan, teknik pengambilan sampel dalam survey tersebut mengunakan metode stratified random sampling secara proporsional.

"Pembagian sampel sesuai data BPS terbaru. Survey dilakukan melalui wawancara tatap muka mengunakan kuisioner oleh surveyor terlatih," imbuhnya.

Margin of eror selama survey terhadap responden sebesar 2,1 persen. Ia menambahkan, validasi data dilakukan melalui spotcheck 25 persen secara acak dari total sampel lewat telepon. "Pembanding validasi kharakteristik demografi sampel dengan sensus BPS terbaru," ucap Sufyanto.

Sufyanto berharap hasil survey ini bisa dijadikan bahan evaluasi para kepala daerah di Jawa Timur dalam 100 hari pertama mereka kerja. "Serta dijadikan acuan untuk menyusun strategi dan kebijakan ke depan," tuturnya. *****