Museum di Surabaya Jadi Lokasi Pendidikan Karakter, Komisi VII DPR : Ajak Siswa Berkunjung
Komisi VII DPR RI menilai potensi besar museum dalam mengembangkan karakter generasi muda.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Komisi VII DPR RI menilai potensi besar museum dalam mengembangkan karakter generasi muda.
Tak sekadar sebagai tempat wisata saja, pemerintah daerah diminta untuk ikut mengenalkan museum sebagai tempat belajar bagi siswa hingga mahasiswa.
"Baik TK, SD, SMP, SMA, bahkan kalau perlu mahasiswanya diwajibkan untuk bisa hadir di semua museum. Termasuk, untuk berkunjung ke museum-museum yang ada di Surabaya," kata Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono saat dikonfirmasi di Surabaya.
Dengan mempertimbangkan jumlah sekolah dan jumlah museum di Surabaya, Pemerintah bisa mengatur jadwal berkunjung siswa di semua museum.
Sebagai anggota komisi DPR RI yang melingkupi bidang Perindustrian, UMKM, Ekonomi Kreatif, Pariwisata dan Sarana Publikasi, mengungkap potensi besar museum dalam pendidikan.
"Di Surabaya misalnya. Kita di Surabaya ada 600 lebih untuk SD. Kemudian, untuk SMP ada sekitar 300 lebih. Serta, SMA juga begitu. Kami mendorong untuk menuju ke museum. Ramaikan museum. Jadi mereka harus tahu perjuangan daripada bangsa ini," tandas pria yang akrab disapa BHS ini.
Dikenal sebagai Kota Pahlawan, Surabaya menyimpan sejarah yang tersimpan rapi di berbagai bangunan sarat historikal hingga museum.
Di antaranya, adalah Museum dr Soetomo yang berdekatan dengan Gedung Nasional Indonesia (GNI).
Berada di satu komplek di Jalan Bubutan, Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya, kedua bangunan ini menjadi saksi pergerakan arek-arek Surabaya dalam mempersiapkan kemerdekaan.
Museum dr. Soetomo sebelumnya merupakan rumah tempat tinggal dr. Soetomo.
Di bangunan yang kini menjadi museum dua lantai tersebut, dr Soetomo tinggal dan mendirikan Indonesische Studieclub pada tahun 1924 yang kemudian berkembang menjadi bagian dari semangat nasionalisme Indonesia dan menjadi cikal bakal lahirnya Partai Indonesia Raya (Parindra).
Kemudian, Gedung Nasional Indonesia (GNI) menjadi tempat kegiatan organisasi pergerakan nasional seperti Boedi Oetomo dan Indonesische Studieclub, yang sama-sama didirikan oleh dr. Soetomo. Kelahiran Boedi Oetomo yang diperingati tiap 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).
BHS pun telah meninjau kondisi Museum dr Soetomo, Minggu (25/5/2025). Ia menegaskan peran penting pergerakan yang didirikan Dr Soetomo bersama sejumlah tokoh tersebut, terutama dalam memperkuat gagasan melawan kolonialisme.
Sayangnya, pemahaman terhadap hal tersebut saat ini justru terkikis oleh perkembangan zaman.
"Saya melihat ini museum ini perlu untuk dikembangkan. Sebenarnya, begitu banyak karya-karya yang sudah diciptakan oleh beliau-beliau ini. Ini perlu untuk digali lagi dan dikembangkan," tegas legislator asal dapil Jatim 1 (Surabaya - Sidoarjo) tersebut.
Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas)
Bambang Haryo Soekartono (BHS)
SURYA.co.id
Kota Surabaya
DPR RI
Berita Surabaya
Dari Warung Pangku Pantura, Claresta Taufan Raih Piala di Busan International Film Festival |
![]() |
---|
Kritik Pedas Rocky Gerung ke Prabowo Soal Pilih M Qodari Jadi Kepala KSP, Disebut Merusak Demokrasi |
![]() |
---|
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Saksikan Anak Pukul Wakasek SMAN 1 Sinjai di Depan Mata, Propam Bereaksi |
![]() |
---|
Berita Persebaya Hari Ini: Tanpa Rivera Lawan Semen Padang Persebaya Diunggulkan |
![]() |
---|
Sosok Asli Ahmad Dofiri yang Kini Jadi Penasehat Khusus Presiden, Kompolnas: Dihormati di Polri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.