Di Ngawi, Gubernur Jatim Khofifah Laporkan 81 Persen Beras Jatim Terserap Bulog

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming dan Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Adrianus Adhi
HUMAS PEMPROV JATIM
TERSERAP MAKSIMAL - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming dan Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman  tanam padi  di Dusun Alas Pecah, Desa Geneng, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Sabtu (24/5/2024). 

SURYA.co.id, Ngawi - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming dan Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman  tanam padi  di Dusun Alas Pecah, Desa Geneng, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Sabtu (24/5/2024).

Pada Wapres Gibran, Gubernur Khofifah membanggakan keunggulan produktivitas padi Kabupaten Ngawi yang tertinggi di Indonesia.

"Ngawi ini dari tahun ke tahun selalu produktivitas padinya tertinggi se-Indonesia," kata Khofifah.

Pada Gibran, Khofifah melaporkan bahwa produksi padi Jawa Timur telah dilakukan proses serap oleh Bulog Kanwil Jawa Timur. 

Pada Bulan Februari  Mei 2025, target serap Bulog Kanwil Jatim sebesar 585,581 ribu ton setara beras dan sampai tanggal 22 Mei 2025 telah terserap sebesar 478,757 ribu ton setara beras atau 81,76 persen.

"Produksi beras Jawa Timur juga sudah dilakukan proses serap oleh Bulog Kanwil Jatim," ucapnya.

Gubernur Khofifah juga menuturkan bahwa Menteri Pertanian menyatakan total stok beras nasional saat ini mencapai 3,867 juta ton berkat sinergi antara pemerintah dan Perum Bulog. 

Berdasarkan laporan persediaan operasional beras Bulog per Kanwil di seluruh Indonesia sebagai Cadangan Beras Nasional, sampai dengan tanggal 23 Mei 2025, total persediaan beras Bulog di Kanwil Jatim sebesar 868.208 Ton atau 22,45?ri total stok, terbesar di tingkat nasional. 

"Capaian ini membawa kita semua semakin dekat dengan swasembada beras yang berkelanjutan dan mandiri," tegasnya.

Menurutnya pertumbuhan sektor pertanian Jatim sangat signifikan terhadap PDRB maupun terhadap PDB secara nasional. Dan Ngawi merupakan daerah dengan produktivitas tertinggi secara nasional.

Oleh sebab itu Khofifah menilai suplai air, bibit, pupuk, alat dan mesin pertanian (alsintan)  menjadi hal yang sangat penting. Apresiasi pun ia lontarkan karena Ngawi berhasil memanfaatkan secara maksimal penggunaan pupuk organik.

"Semakin pupuk organik itu banyak digunakan pada akhirnya habitat dari unsur tanahnya akan sangat bagus sangat subur dan itu akan membangun habitat - habitat lain," katanya.

Tak hanya itu faktor-faktor pendukung tersebut juga akan berpengaruh terhadap percepatan masa tanam yang sangat tinggi seperti di Ngawi saat ini. Termasuk ketika ada support berupa combine harvester, yang bisa membuat produktivitas meningkat karena mampu mengurangi losses.

"Jadi IP nya per 2 tahun bisa sampai 7 kali masa tanam ini luar biasa," imbuhnya.

Beralih ke proses pasca panen  tahap pengeringan, Gubernur Khofifah menyebut perlunya drying yang  bagus. Drying yang bagus akan membuat gabah bisa disimpan dengan bagus pula hingga proses giling tiba.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved