Sumber Uang Dedi Mulyadi Hingga Kerap Berikan Bantuan Uang Tunai pada Warga Jawa Barat

SURYA.CO.ID - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akhirnya menjawab pertanyaan, perihal sumber uang yang diperolehnya, sehingga bisa kerap membantu warga. 

Diketahui, Dedi Mulyadi kerap memberikan bantuan uang tunai kepada warga Jawa Barat. 

Momen Gubernur Dedi Mulyadi membantu warganya, sering terekam di akun YouTubenya KANG DEDI MULYADI CHANNEL. 

Sumber uang Dedi Mulyadi terungkap di momen upacara Hari Kebangkitan Nasional di Gedung Sate Bandung. 

Mulanya Dedi Mulyadi memberikan uang sebesar Rp 25 juta kepada para petugas upacara. 

Baca juga: Kisah Haru Sanusi Akhirnya Berangkat Haji di Usia 100 Tahun, Hasil Menabung Bertani 70 Tahun 

Para petugas upacara adalah anak-anak bermasalah yang telah mendapatkan binaan di barak militer. 

Dedi Mulyadi mengaku bangga dan memutuskan memberikan bonus uang tunai kepada mereka. 

“Kalian semua jadi petugas upacara Agustusan nanti, jadi tidak usah repot lagi, ternyata bisa,” kata Dedi saat berpidato. 

Tak hanya Rp 25 juta untuk petugas dari barak, Dedi juga menyatakan bahwa petugas lainnya tetap akan mendapatkan uang saku, makanan enak, pakaian bagus, dan bonus serupa. 

Sontak pernyataan Dedi Mulyadi membuat para peserta upacara dan tamu undangan memberikan tepuk tangan meriah. 

Namun, pertanyaan besar muncul.

Dari mana sumber uang Dedi Mulyadi? 

Baca juga: Kisah Christover yang Mau Jadi TNI usai Ikut Barak Militer Dedi Mulyadi, Dulu Kerap Bermasalah

Dedi Mulyadu menyatakan uang tersebut berasal dari hasil membuat konten di media sosial. 

“Nanti ditanya lagi, itu duit dari mana? Ladang (hasil) ngonten!” ujarnya lantang.
Menurutnya, banyak orang penasaran dari mana ia mendapatkan uang untuk dibagikan. 

Jawabannya sederhana, dari konten yang ia buat dan unggah. 

“Saya selalu ditanya, duitnya dari mana? Ngonten!” tambahnya. 

Baca juga: Aksi Joget Tanti Nilawati saat Sekolah Banjir Dikecam, Kepala Dinas Beri Sanksi Serius

Dedi bahkan tidak mempermasalahkan jika dirinya dijuluki sebagai "Gubernur Konten". 

Baginya, lebih baik menjadi gubernur konten yang punya uang dan bisa membantu rakyat. 

“Disebut gubernur konten, lebih baik jadi gubernur konten punya duit diberikan kepada rakyat, daripada gubernur molor,” tegasnya. 

Ia juga menyentil para pejabat lain yang menghabiskan anggaran untuk perjalanan luar negeri namun minim aksi nyata di lapangan. 

“Daripada gubernur tidur, gubernur protokoler, gubernur ingin dihargai, gubernur menghabiskan anggaran jalan-jalan ke luar negeri, teu hayang teuing aing (gak mau saya),” pungkasnya.

Baca juga: Sindiran Dedi Mulyadi ke KPAI Imbas Kritik Keras Program Kirim Siswa ke Barak: Mau Ambil Berapa?

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung