Berita Viral

Kisah Christover yang Mau Jadi TNI usai Ikut Barak Militer Dedi Mulyadi, Dulu Kerap Bermasalah

Seorang siswa yang baru lulus dari program barak militer, Christover Segi, justru semakin percaya diri menggapai cita-cita sebagai TNI.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
KOMPAS.COM/PUTRA PRIMA PERDANA
BARAK MILITER - Christover Segi (kiri), siswa yang mengikuti program barak militer diinisiasi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi 

SURYA.CO.ID - Gebrakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengirim siswa ke barak militer menunjukkan hasil positif. 

Seorang siswa yang baru lulus dari program barak militer, Christover Segi, justru semakin percaya diri menggapai cita-cita sebagai TNI.

Christover, yang awalnya dikenal sebagai siswa yang kerap bolos sekolah, kini sudah menunjukkan perubahan sikap. 

Saat ditemui di Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandar Dinata, Selasa (20/5/2025), Christover menunjukkan perubahan sikap yang mencolok.

Ia memberikan hormat sebelum mencium tangan kedua orang tuanya. Sebuah gestur kecil, namun sarat makna bagi proses pembentukan dirinya.

Christover mengaku, awalnya sempat kesulitan beradaptasi di lingkungan barak yang keras dan jauh dari orang tua.

"Awal-awal sempat sedih, merasakan berat jauh dari orang tua. Tapi setelah berjalan, jadi sudah terbiasa, mulai beradaptasi," akunya.

Selama pendidikan, ia mulai memahami arti penting waktu, kedisiplinan, dan mental yang kuat. Hal-hal yang selama ini kerap ia abaikan.

Baca juga: Sosok Wali Kota Semarang yang Tertarik Program Barak Militer Dedi Mulyadi, Padahal Gubernurnya Tolak

"Saya sudah sadar, enggak akan diulangi lagi. Karena dari dodik (depo pendidikan) kita belajar menghargai waktu itu penting banget, disiplin itu penting banget, kalau enggak dibiasain mental juga jadi bermasalah," kata Christover.

Ia pun mantap ingin menjadi prajurit TNI setelah lulus sekolah.

Menurutnya, pengalaman di barak militer menjadi bekal awal yang sangat berharga.

Beruntung, keinginan itu mendapat dukungan dari sang ayah, Thomas Aquino (43).

Ia mengaku sangat bangga melihat perubahan anaknya yang kini lebih tenang dan fokus menatap masa depan.

"Kami sangat terharu melihat anak kami," ungkap Thomas kepada Kompas.com.

Thomas tak menampik bahwa sebelum mengikuti program, anaknya kerap bermasalah di sekolah.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved