Siloam Oncology Summit 2025, Kedokteran Nuklir Berpotensi Jadi Harapan Baru dalam Terapi Kanker

MRCCC Siloam Hospitals Semanggi mengembangkan inovasi penanganan kanker melalui pelaksanaan Siloam Oncology Summit (SOS) 2025.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
MRCCC
PENANGANAN KANKER - Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir Konsultan Nuklir Onkologi MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, dr Ryan Yudistiro SpKN(K) MKes FANMB PhD (kiri) bersama ⁠⁠Dokter National Cancer Institute - Anthoni van Leeuwenhoek Netherland, Prof Marcel PM Stokkel MD PhD (kanan) sesaat setelah memaparkan materi pada sesi Plenary 3 yang menjadi rangkaian kegiatan Siloam Oncology Summit (SOS) 2025. 

Selain sinar gamma, ada pula radioaktif yang bisa memancarkan partikel alfa dan beta untuk digunakan sebagai terapi.

Energi radiasi dari partikel alfa efektivitasnya lebih besar daripada beta, tapi masih di tahap uji klinis.

“Yang sudah banyak digunakan untuk terapi yaitu partikel beta,” imbuhnya.

Terapi FAPI belakangan jadi tren di kedokteran nuklir sebagai molekul yang menjanjikan untuk terapi dan diagnostik.

“Jadi digunakan terapi gamma pada fibroblast untuk mencari lokasi tumor di dalam tubuh, dan kita juga bisa melabelinya dengan partikel beta sehingga bisa sekaligus membunuh tumor,” jelas dr Ryan.

Prof Stokkel juga menjelaskan soal Fibroblast Activation Protein Inhibitor (FAPI) teranostik.

Ini adalah metode yang mengombinasikan antara pencitraan diagnostik dan terapi target menggunakan molekul yang secara spesifik menargetkan protein fibroblast (FAP).

Fibroblast sendiri bukan lah sel kanker, tapi merupakan micro-environment di sekitar tumor.

“Saat tumbuh, sel kanker membutuhkan lingkungan yang cocok. Fibroblast banyak terdapat di sekitar kanker, yang mendukung pertumbuhan sel kanker,” pungkas Prof Stokkel.

Selain forum ilmiah, SOS 2025 juga memberikan ruang bagi praktisi dan peneliti muda lewat kompetisi poster ilmiah.

Dari total 60 abstrak yang terkumpul, terpilih 44 poster untuk dipresentasikan.

Kompetisi poster ini menghasilkan 3 poster terbaik sebagai pemenang.

Pemenang pertama adalah Vincent Lau dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan judul Computational and Experimental Validation of Delites™️as a Novel Polyherbal Therapy Targeting PI3K/Akt Pathway in Cervical Cancer.

Kemudian pemenang kedua adalah Ignatius Ivan dari Departement of Cardiovaskular Medicine, Universitas Pelita Harapan dengan judul The Role of Sodium-Glucose Cotransporter-2 Inhibitor in Cardio-Oncology Care: A Systematic Review, Meta-Analysis, and Meta-Regression on Cardiovascular Outcomes.

Pemenang ketiga adalah Ali Zainal Abidin dari akultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Pusat Kolaborasi Riset Precision Oncology based Omics (PKR Promics), Universitas Gadjah Mada dengan judul Plasma Circulating Mirna Expression Profile as A Diagnostic Biomarker Candidate for HR+/HER2- Breast Cancer.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved