Banjir Luapan Sungai Gandong Rendam 4 Kecamatan di Bojonegoro, Infrastruktur Rusak dan Mobil Hanyut

Banjir luapan Sungai Gandong merendam sejumlah desa di empat kecamatan, Kabupaten Bojonegoro, Jatim. Sejumlah infrastruktur dan lahan pertanian rusak.

Penulis: Misbahul Munir | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Misbahul Munir
BANJIR BOJONEGORO - Banjir luapan Sungai Gandong merendam sejumlah desa di 4 kecamatan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (17/5/2025), Banjir menyebabkan kerusakan infrastruktur jembatan putus, merendam lahan pertanian hingga ternak dan kendaraan milik warga tersapu banjir. 

Selain itu, sebuah jembatan kayu yang menghubungkan Desa Ngrejeng, Kecamatan Purwosari dengan Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam dilaporkan putus dan tidak bisa dilalui. Akses antar desa sementara ini terputus total.

Kapolsek Purwosari, Iptu Subeki, menjelaskan bahwa sedikitnya lima desa di Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, terdampak luapan Sungai Gandong

Kelima desa tersebut meliputi Desa Ngrejeng, Tlatah, Punggur, Pojok dan Purwosari.

Di Desa Ngrejeng, banjir menggenangi 16 rumah warga dan menyebabkan jembatan kayu penghubung antara Desa Ngrejeng, Kecamatan Purwosari dan Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, putus diterjang arus.

"Sementara itu, di Desa Tlatah, luapan air menutup jembatan penghubung yang juga mengarah ke Desa Mojodelik, menghambat akses warga. Hal serupa terjadi di Desa Pojok, di mana jembatan penghubung dengan Desa Bonorejo, Kecamatan Gayam, ikut terendam," ujarnya.

Kemudian, di Desa Punggur, tepatnya di Dusun Poncotan RT 001 RW 003 dan RT 002 RW 004, sebanyak 16 rumah warga dilaporkan tergenang banjir.

"Kondisi terparah terjadi di Desa Purwosari. Sebuah rumah kayu milik Nurkayah (49) warga Dusun Sambong RT 001 RW 008, hanyut terbawa arus banjir. Kerugian material akibat kejadian tersebut diperkirakan mencapai Rp 20 juta meliputi bangunan rumah," terang Subeki.

Selain itu, rumah milik Marjis (50) yang berlokasi di Dusun Sambong RT 007 RW 007 juga tergenang. Nahas, tujuh ekor kambing miliknya mati terjebak banjir di dalam rumah.

Meski banjir menyebabkan kerugian material yang tidak sedikit, hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa maupun luka-luka.

"Sementara untuk korban jiwa nihil, namun untuk kerugian materiil masih dalam pendataan," tutup Subeki.

Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari BPBD Bojonegoro

Petugas masih melakukan pendataan di lapangan guna menghitung total kerugian, mengingat luasnya wilayah yang terdampak banjir.

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved