Berita Viral 

Langkah Tegas Cak Eri Tangani Siswa Tawuran di Surabaya, Tak Ikuti Jejak Dedi Mulyadi Kirim ke Barak

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, punya langkah tegas untuk menindak siswa sekolah menengah pertama (SMP) yang terlibat tawuran.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID Bobby Constantine Koloway/Youtube
SISWA TAWURAN - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi (kiri), punya langkah tegas untuk menindak siswa terlibat tawuran di Surabaya. Beda dari gebrakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (kanan) 

SURYA.CO.ID - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, punya langkah tegas untuk menindak siswa sekolah menengah pertama (SMP) yang terlibat tawuran di Semolowaru Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo, Selasa (13/5/2025).

Langkah ini berbeda dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang memilih mengirim para siswa terindikasi nakal ke barak militer.

Cak Eri-sapaan akrab Eri Cahyadi, akan mengirim pelaku tawuran ke Kampung Anak Negeri (KANRI), untuk mendapatkan pendidikan karakter.

“Mendidik anak memerlukan sinergi antara lingkungan di rumah dengan lingkungan sekolah," katanya, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Eri telah meminta Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya untuk menangani tawuran antar siswa tersebut.

Satu di antaranya dengan memanggil orang tua dan pihak sekolah.

Selanjutnya, Dispendik akan berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya dan Dinas Sosial (Dinsos) untuk mengambil langkah lanjutan.

“Orangtua dari anak-anak itu akan kita panggil untuk duduk bersama para guru."

Baca juga: Dindik Jatim Larang Wisuda Jenjang SMA/SMK Negeri di Jatim, Beri Sanksi Sekolah Yang Melanggar

"Mereka (pelaku tawuran) kami kirim ke Kampung Anak Negeri yang selama ini sudah berjalan,” ujarnya.

Nantinya, para pelajar tersebut akan mendapatkan pelatihan kedisiplinan, kerja sosial, pengembangan keterampilan, wawasan kebangsaan, keagamaan dan wirausaha.

“Kita berusaha secara maksimal memberikan pendidikan terbaik untuk masa depan anak Surabaya."

"Tapi kita tidak bisa sendiri, orangtua tetap menjadi kunci membangun karakter anak,” ucapnya.

Mirip Program Serupa

Meski tak mengikuti langkah Dedi Mulyadi, Cak Eri mengaku sebenarnya memiliki program serupa yang dijalankan sejak lama di Surabaya.

Bahkan, program tersebut sudah membuahkan hasil.

Baca juga: Lagi! Gebrakan Dedi Mulyadi Kirim Siswa ke Barak Militer Disorot KPAI, Temukan Ancaman dari Guru

Program itu adalah Sekolah Kebangsaan.

"Pada tahun 2023 sebenarnya sudah kami lakukan hal yang sama. Program tersebut bernama Sekolah Kebangsaan," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat dikonfirmasi di Surabaya (Jumat, 2/5/2025).

Seperti di Jawa Barat, program Sekolah Kebangsaan juga melibatkan pihak militer.

Tujuannya, untuk memperkuat disiplin anak di Surabaya.

Pada 2023, Sekolah Kebangsaan yang diinisiasi oleh Pemkot Surabaya menggandeng TNI AL melalui Pangkalan Angkatan Laut (Lanudal) Juanda.

Berada di Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda, Sekolah Kebangsaan itu diikuti oleh 48 siswa dari jenjang SMP hingga SMA/SMK.

Setiap hari, puluhan remaja tersebut digembleng oleh personel TNI agar menjadi pribadi yang lebih disiplin sekaligus mandiri.

Mereka harus bangun pagi sekira pukul 04.30 WIB, kemudian mengikuti ibadah, apel pembinaan fisik, pelatihan baris berbaris, hingga materi wawasan kebangsaan.

Peserta juga materi mendapatkan pembekalan kiat kesuksesan untuk membentuk kharakter dan kepribadian mereka.

Baca juga: Mirip Gebrakan Dedi Mulyadi Kirim Siswa Nakal ke Militer, Cak Eri Sebut Surabaya Punya Program Ini

Hal ini penting mengingat beberapa peserta Sekolah Kebangsaan di antaranya merupakan mereka yang sempat terjaring razia karena terlibat kekerasan anak seperti tawuran.

Wali Kota Eri menjelaskan manfaat program tersebut. Selain mengantisipasi kegiatan negatif remaja, hal ini juga bisa memperkuat kharakter anak.

"Anak-anak ini sebenarnya memiliki kelebihan. Namun karena tidak tersalurkan jadi seperti ini (berpotensi menimbulkan kenakalan pada remaja)," katanya.

Karenanya, ke depan Pemkot Surabaya akan memperkuat Sekolah Kebangsaan tersebut melalui Sekolah Rakyat di Surabaya. Melalui wawasan kebangsaan, maka penguatan kharakter bisa dilakukan.

"Menggandeng militer itu sebenarnya untuk menyampaikan kebangsaan sekaligus kedisiplinan. Bukan untuk yang lainnya, misalnya fisik. Namun bagaimana anak-anak ini bisa disiplin, ketika ada waktu shalat Shubuh ya shalat Subuh."

"Pulang sekolah bisa shalat Ashar, ya shalat. Kedisiplinan ini yang kami perkuat," bebernya.

Cak Eri menyebut, program tersebut sukses menekan kasus tawuran hingga enakalan anak di Surabaya.

Para peserta Sekolah Kebangsaan turut menjadi duta kebangsaan kepada sebayanya.

Pada program Sekolah Rakyat nantinya, wawasan kebangsaan tidak lagi berada di kawasan militer.

Berlokasi di asrama yang telah disiapkan, Pemkot Surabaya akan menyisipkan materi kebangsaan dengan melibatkan TNI, misalnya TNI Angkatan Darat (TNI AD) melalui Komando Distrik Militer (Kodim).

"(Peserta program Sekolah Kebangsaan) selama ini, mohon maaf, banyak dari kalangan menengah ke bawah. Seringkali mereka kurang kasih sayang orangtua. Kedua adalah kurang perhatian. Sehingga, kami siapkan asrama- asrama," ujar Cak Eri.

Selain dengan TNI, penguatan kharakter tersebut juga akan menggandeng tokoh agama. "Jadi, anak-anak ini tetap bisa bersekolah seperti biasa namun kami lakukan wawasan kebangsaan dengan kerjasama bersama Dandim. Juga memperkuat akidah akhlakul karimah seperti ngaji," urainya.

Wali Kota Eri menegaskan, bahwa penguatan kharakter penting dalam memberikan pondasi anak di Surabaya. 

"Ke depan tidak kami tempatkan di barak militer, tetapi di asrama. Asrama ini kami siapkan hingga anak  kuliah seperti yang sudah ada selama ini ada seperti Sekolah Bibit Unggul," lanjutnya.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved