Keracunan Massal di Blitar

Kronologi Keracunan Massal Acara Posyandu Lansia Di Blitar, Diduga Usai Santap Kolak Kacang Hijau

Korban rawat inap yang awalnya mengalami diare lebih 10 kali dalam sehari, sekarang sudah berkurang banyak. 

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Wiwit Purwanto
SURYA.co.id/Samsul Hadi
RAWAT INAP - Beberapa korban diduga keracunan massal di acara Posyandu di Dusun Sidorejo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kabupaten Blitar, masih menjalani rawat inap di Puskesmas Boro Selorejo, Selasa (13/5/2025). 

Sekarang, kata Christine, Dinkes Kabupaten Blitar sedang melakukan uji laboratorium sisa makanan di Laboratorium Kesehatan Daerah dan Laboratorium Surabaya. 

"Kami masih melakukan uji lab sisa makanan yang dikonsumsi para korban. Terpenting, kami melakukan penanganan terhadap kesehatan para korban dulu," ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak 58 warga Dusun Sidorejo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, diduga mengalami keracunan setelah menyantap kolak kacang ijo di kegiatan Posyandu. 

Dari 58 orang itu, sebanyak 22 orang menjalani rawat inap di beberapa puskesmas dan rumah sakit.

Biaya Perawatan Ditanggung Pemkab

Bupati Blitar, Rijanto menjenguk para korban diduga keracunan massal yang menjalani rawat inap di Puskesmas Boro Selorejo, Kabupaten Blitar, Selasa (13/5/2025). 

Rijanto mengatakan, Pemkab Blitar akan menanggung semua biaya perawatan para korban keracunan baik yang dirawat di puskesmas, klinik, maupun rumah sakit. 

"Kami gerak cepat menangani para korban. Mulai perangkat desa, tokoh masyarakat, puskesmas semua ikut mengevakuasi para korban ke fasilitas pelayanan kesehatan. Semua biaya perawatan korban gratis," kata Rijanto. 

Para warga peserta Posyandu mengalami mual, muntah, pusing, dan diare setelah makan kolak kacang hijau. 

Jumlah total warga yang mengalami gejala keracunan sebanyan 66 orang (sebelumnya disebutkan 81 orang). 

"Menurut informasi yang saya terima kejadiannya pada saat Posyandu Lansia. Posyandu Lansia ini rutin di desa-desa. Biasanya ada makanan tambahan gizi. Kadang soto dan susu. Ini pas kacang ijo. Biasanya tidak apa-apa. Pas ini ada yang kena diare," ujarnya. 

Dikatakannya, kejadian keracunan massal ini di luar dugaan. Untuk itu, ke depan, ia mengimbau masyarakat agar lebih hati-hati dalam memilih bumbu makanan. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved