Haji 2025

Bupati Yusuf Rio Wahyu Proyogo Berangkatkan 919 Calon Jemaah Haji 2025

Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Proyogo, memberangkatkan ratusan calon jemaah haji (CJH) 2025

Penulis: Izi Hartono | Editor: irwan sy
izi hartono/surya.co.id
DIBERANGKATKAN - Pengasuh Ponpes Syalafiyah Syafi'iyah, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy bersama Bupati dan Wakil Bupati Situbondo,Yusuf Rio Wahyu Prayogo dan Ulfiyah saat memberangkatkan ratusan CJH di Ponpes Syalafiyah Syafi'iyah Sukorejo. 

SURYA.co.id | SITUBONDO - Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Proyogo, memberangkatkan ratusan calon jemaah haji (CJH) 2025 dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Kecamatan Banyuputih, Senin (12005/2025).

CJH yang tergabung di kloter 40 itu diberangkatkan sekitar pukul 06.00 WIB menuju Embarkais Juanda, Surabaya, menggunakan bus, sedangkan untuk jamaah haji kloter 41 akan diberengkat dari Pondok Pesantren, Wali Songo, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, sekitar pukul 13.00 WIB.

 "yang diberangkatkan jumlah ada sebanyak 919 CJH. Pemberangkatan dibagi lima titik keberangkatan. Ini untuk memudahkan, bahkan tadi mendapat apresiasi masyarakat karena pemberangkatan haji tidak tersentralisasi satu titik," ujarnya Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo.

Sementara itu, Kepala Kemenag Situbondo, Dr H Muhammad Mudhofar SAg MSi, bersyukur karena koordinasi bersama Pemkab Situbondo, Kemenag, KBIHU yang selama ini memberikan manasik kepada CJH selama ini berlangsung lancar.

"Hari ini (Senin, Red) kita berangkatkankloter 40 didu titik, yakni di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo dan Pondok Nurul Huda, Kecamatan Kapongan," imbuh Mudhofar.

Mudhofar mengungkapkan, pada hari ini ada dua kloter yang diberangkatkan, yaitu kloter 40 dan 41 utuh, sedangkan sisanya sebanyak 167 CJH di kloter 48 yang sebelumnya kloter 49.

"Dan sebagian  CHJ Situbondo itu juga ada di kloter 52, serta 71," tukasnya.

Dikatakan, sampai terakhir ini masih dinamis, karena kebijakan pemerintah masih diberlakukan Tis sampai 14 Mei.

Jika satu kloter satu Syarikah tidak lengkap, maka jadi satu kloter yang tidak lengkap akan digabung dengan daerah lain dalam satu Syarikah.

"Untuk kloter 48 itu gabung dengan Kabupaten Kediri," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved