Pesta Miras Berujung Maut di Probolinggo

Pesta Miras Tewaskan 2 Orang di Rumah Kades Temenggungan, Ini Respon Bupati Probolinggo

BPD Temenggungan meminta agar Kepala Desa Muhammad Iqbal Ali diberhentikan secara tidak hormat

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Humas Pemkab Probolinggo
TEGUR KADES - Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris menegaskan sudah menegur Kades Temenggungan yang rumahnya dijadikan pesta miras hingga berujung 2 orang meninggal dunia. 

SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO - Bupati Probolinggo, Mohammad Haris, buka suara menanggapi permintaan melalui surat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Temenggungan usai tragedi pesta miras yang menewaskan 2 orang.

Yang mana BPD Temenggungan meminta agar Kepala Desa Muhammad Iqbal Ali diberhentikan secara tidak hormat, menyusul insiden pesta miras maut yang terjadi di rumah sang kades.

Bupati Probolinggo Gus Haris mengatakan pihaknya sangat prihatin atas kejadian tersebut dan kini sedang melakukan kajian mendalam terhadap tragedi pesta miras di Desa Temenggungan itu.

"Ya, ini sedang menjadi kajian kita. Kita cukup prihatin, terus terang memang sangat prihatin. Kejadian seperti ini seharusnya tidak terjadi," kata Gus Haris, Jumat (9/5/2025).

Baca juga: UPDATE Pesta Miras Tewaskan 2 Orang di Probolinggo, Korban Sempat Beli Arak 20 Liter

Meski ranah pemberhentian kepala desa secara formal merupakan wewenang Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), menurut Gus Haris, Pemkab Probolinggo tidak tinggal diam. 

"Teguran terhadap yang bersangkutan (Kades) telah dilakukan sebagai langkah awal. Prinsipnya ini memang menjadi ranah Mendagri. Tetapi teguran sudah kita lakukan, karena sangat memprihatinkan," ujar Gus Haris. 

Gus Haris menegaskan, jika peredaran minuman keras dan narkoba menjadi fokus utama pemerintah daerah ke depan. Ia menilai dua hal tersebut sebagai ancaman serius terhadap moral dan masa depan generasi muda.

"Miras dan narkoba ini akan menjadi prioritas kita untuk kita perangi bersama, karena ini betul-betul bisa merusak akhlak, merusak masa depan anak-anak kita. Ini penting," pungkasnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved