Pelepasan CJH Jember, Bupati Gus Fawait: Pemberangkatan Dipusatkan di Tanggul untuk Irit Tenaga

SURYA.CO.ID, JEMBER - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur (Jatim), menggelar pelepasan dan doa bersama Calon Jemaah Haji (CJH) 2025.

Kegiatan berlangsung di GOR PKPSO Kaliwates Jember, diikuti 2260 CJH, Sabtu (3/5/2025).

Doa bersama tersebut, juga dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Jember.

"Ini pemberangkatan akan kami pusatkan ke Kecamatan Tanggul Jember, untuk mengirit tenaga para calon jemaah haji," ujar Bupati Jember Muhammad Fawait.

Menurutnya, penetapan pusat pemberangkatan CJH Jember tersebut, berdasarkan saran tokoh agama dan persetujuan peserta.

"Ini untuk kesehatan para jemaah. Banyak kan kalau peserta dari ujung Barat Jember, kalau dilepas di Jember tengah, energinya pasti terkuras," ucap Bupati Gus Fawait.

Oleh karena itu, Gus Fawait mengatakan, pemberangkatan CJH tersebut di pusatkan di Alun-alun Tanggul Jember, karena dekat dengan perbatasan Lumajang.

"Kami ingin pemberangkatan ini seefektif mungkin. Jadi yang dari barat tidak harus ke timur, dan yang timur langsung ke barat menuju embarkasih di Surabaya," imbuhnya.

Gus Fawait berpesan, agar para jemaah menjaga kesehatan selama belum berangkat, agar tidak kelelahan saat berada tanah suci.

"Selagi masih belum berangkat, jaga pola makan dan rutin melakukan kontrol kesehatan ke puskesmas," tuturnya.

Sementara, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jember, Santoso, mengatakan bahwa jumlah CJH reguler sebanyak 2660, 50 tenaga kesehatan dan 24 orang pendamping. 

"Jumlah ini masih bisa bertambah, karena saat ini di Jember ada 120 jemaah calon haji cadangan yang sudah lunas, di mana 50 di antaranya berangkat tahun ini," ungkapnya.

Santoso mengatakan, ribuan CJH ini berangkat dibagi menjadi 6 kloter pemberangkatan, kloter 31, 32, 33, 34, 35 dan kloter 50.

"Pemberangkatan dimulai pada 10 Mei 2025, dini hari untuk kloter 31-35, dan 15 Mei pagi untuk kloter 50," ucapnya.

Sedangkan untuk 50 CJH cadangan, Santoso mengungkapan, akan diikutkan di kloter lain.

"Tidak selalu berangkat dari Jember, tapi bisa dari daerah lain," tuturnya.