PT Sinergi Gula Nusantara dan BRIN Jalin Kolaborasi Riset untuk Menuju Swasembada Gula Nasional

PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU)

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
SGN
RISET GULA - Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara, Mahmudi, bersama Dr. R. Hendrian, M.Sc, Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, saat penandatanganan MoU dalam rangka memperkuat kolaborasi strategis antara dunia industri dan lembaga penelitian nasional. Kolaborasi ini merupakan wujud keseriusan perusahaan dalam memperkuat landasan inovasi di sektor industri gula nasional. 

SURYA.co.id | SURABAYA – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di Kantor Pusat BRIN, Gedung BJ Habibie, Jalan MH Thamrin, Jakarta.

MoU ini dalam rangka memperkuat kolaborasi strategis antara dunia industri dan lembaga penelitian nasional.

"Penandatanganan MoU ini menjadi tonggak awal sinergi yang mendalam antara kedua institusi dalam mempercepat terwujudnya swasembada gula nasional melalui pemanfaatan riset dan inovasi dari hulu hingga hilir," kata Mahmudi, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara, didampingi oleh SEVP Strategic Business Dimas Eko Prasetyo, serta Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan Aditya Yoga Kusuma.

Lebih lanjut Mahmudi juga menjelaskan, kolaborasi ini merupakan wujud keseriusan perusahaan dalam memperkuat landasan inovasi di sektor industri gula nasional.

"Research & Development merupakan fondasi penting dalam pengembangan SGN sebagai perusahaan yang adaptif, tangguh, dan berdaya saing. Kerja sama dengan BRIN akan membuka ruang terciptanya ekosistem riset yang progresif, mulai dari riset on farm, rekayasa genetika tebu, hingga pengembangan produk hilir dan energi terbarukan," jelas Mahmudi.

Hal ini adalah langkah strategis membangun jembatan yang kokoh antara industri dan pemerintah.

Mahmudi kemudian menekankan pentingnya pendekatan ilmiah dan kolaboratif untuk menjawab tantangan industri gula yang kompleks dan dinamis.

"Kami percaya bahwa keberhasilan industri gula ke depan sangat bergantung pada bagaimana kita mengintegrasikan pengetahuan ilmiah dengan praktik industri. Inilah yang menjadi alasan utama kami menggandeng BRIN," tambahnya.

BRIN juga menegaskan kesiapannya mendukung kemajuan industri gula melalui pendekatan multidisipliner dan integratif.

"BRIN memiliki kapabilitas riset komprehensif yang mencakup aspek teknis pertanian, rekayasa proses, sosial-ekonomi, hingga pemanfaatan teknologi berkelanjutan. Dengan kerja sama ini, kami membuka akses fasilitas laboratorium dan sumber daya yang dimiliki BRIN untuk mendukung agenda besar menuju swasembada gula nasional," kata Dr R Hendrian MSc, Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN.

Ia juga menambahkan bahwa kemitraan dengan industri seperti SGN merupakan contoh ideal dari pemanfaatan hasil riset untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami berharap kerja sama ini tidak hanya menghasilkan inovasi teknologi, tetapi juga memperkuat peran riset dalam pengambilan kebijakan berbasis data dan bukti ilmiah," terang Hendrian.

Nota kesepahaman ini mencakup ruang lingkup kerja sama dalam pengembangan inovasi pertanian berbasis teknologi, efisiensi produksi gula, penguatan ketahanan pangan, pemanfaatan sumber daya hayati, serta hilirisasi hasil riset ke industri.

Kedua belah pihak berharap kerja sama ini dapat memberikan kontribusi konkret dalam menjawab tantangan industri gula nasional yang semakin kompleks, sekaligus mempercepat transformasi berbasis riset dan inovasi.

Dari pihak BRIN, hadir Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi Dr R Hendrian MSc, serta Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Industri Dr Dipl Ing Mulyadi Sinung Harjono MT, bersama para Kepala Organisasi Riset di bawah naungan BRIN.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved