Cak Eri Marah Dengar Guru SD Banting Siswa : Akan Mendapat Sanksi Terberat

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi atau Cak Eri menyesalkan tindakan seorang guru banting siswa di Kota Pahlawan. 

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
Dokumentasi Pemkot Surabaya
BERI PENJELASAN - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memberikan penjelasan kepada jurnalis di Surabaya beberapa waktu. Wali Kota Cak Eri menyesalkan tindakan seorang pelatih futsal yang membanting siswa di Surabaya. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi atau Cak Eri menyesalkan tindakan seorang guru banting siswa di Kota Pahlawan. 

Wali Kota Cak Eri berharap, oknum guru tersebut mendapat sanksi setimpal.

Ia juga memberikan atensi khusus, dan telah memerintahkan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk menangani permasalahan yang terjadi pada salah satu kompetisi futsal di lembaga sekolah swasta tersebut.

Baca juga: Guru SD Banting Siswa Berusia 11 Tahun di Surabaya, Kini Diperiksa Polisi

"Saya sudah instruksikan Dispendik dan Inspektorat Kota Surabaya untuk menjadikan kasus ini atensi khusus. (Oknum bersangkutan) akan mendapatkan sanksi terberat dan juga sudah ada laporan ke polisi,” kata Cak Eri dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (29/4/2025).

Ia mengingatkan, guru di Surabaya harus menghindari kekerasan kepada siswa. 

Sebaliknya, kegiatan pendidikan kepada siswa harus membuat nyaman kepada seluruh warga di lingkungan sekolah.

Karenanya, Cak Eri tak segan memberikan sanksi berat kepada oknum tersebut. 

"Ini soal keselamatan anak-anak kita. (Pemerintah berkewajiban) melindungi mereka dari ancaman bahaya di sekitarnya. Pelaku harus diberikan sanksi berat," tuturnya.

"Guru seharusnya digugu dan ditiru. Terima kasih kepada semua guru di Surabaya yang telah berkinerja baik. Yang melanggar ya harus disanksi," tambah ayah dari dua anak ini.

Di konfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Yusuf Masruh memastikan telah memproses tindakan kekerasan tersebut. 

Pihaknya telah memanggil guru SDN Simolawang berinisial BAZ, yang diduga merupakan pelaku kekerasan tersebut.

"Guru tersebut tidak boleh mengajar sampai proses pemeriksaan selesai dan sanksi ditetapkan. Hari ini, guru tersebut juga kembali kami panggil. Hasil pemeriksaan akan ditindaklanjuti Inspektorat," beber Yusuf.

Terkait dengan proses hukum, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada polisi. 

Yusuf berharap, apa pun hasilnya nanti, bisa berharap dapat memberikan keadilan untuk semua pihak.

Dia menyerukan agar kejadian serupa tidak terulang kembali ke depan. Turnamen olahraga seharusnya menjadi arena kompetisi yang menyenangkan bagi anak-anak.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved