Tumbuh 0,5 Persen Dibanding 2023, Telkom Raih Pendapatan Konsolidasi Rp150 Triliun di 2024

Telkom berhasil menutup 2024 dengan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp150,0 triliun atau tumbuh 0,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Telkom
PENDAPATAN TUMBUH - Ilustrasi gedung kantor pusat PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Telkom berhasil menutup tahun 2024 dengan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp150 triliun atau tumbuh 0,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

SURYA.co.id | SURABAYA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) berhasil menutup tahun 2024 dengan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp150 triliun atau tumbuh 0,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) konsolidasi tercatat sebesar Rp75,0 triliun dengan margin EBITDA tetap terjaga pada 50,0 persen.

Meskipun terdampak oleh program Pensiun Dini (Early Retirement Program/ERP) yang dilaksanakan pada kuartal II 2024.

"Selain itu, Perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp 23,6 triliun dengan margin laba bersih pada 15,8 persen. Sedangkan untuk laba bersih operasional tercatat sebesar Rp24,1 triliun dengan margin laba bersih operasional 16,1 persen," kata Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkom, dalam rilisnya Senin (27/4/2025).

Pada kuartal IV 2024, Telkom mencatat pertumbuhan pendapatan positif sebesar 2,2 persen QoQ menjadi Rp37,7 triliun.

Sementara itu, pada periode ini laba bersih meningkat sebesar 1,0 persen QoQ menjadi Rp6,0 triliun, dengan margin laba bersih sebesar 15,8 persen.

Pencapaian positif ini didorong oleh peningkatan bisnis Data, Internet & IT Services yang tumbuh 3,5 persen (YoY), menjadi Rp 90,5 triliun di sepanjang tahun 2024.

Bisnis ini terus menjadi salah satu pendorong utama bagi pertumbuhan kinerja Telkom sebagaimana ditunjukkan oleh peningkatan layanan teknologi informasi (TI) dan konten digital, serta peningkatan lalu lintas data (data payload) yang semakin mengonfirmasi tingginya permintaan data oleh pelanggan di Indonesia.

Pendapatan interkoneksi pada tahun 2024 juga mengalami pertumbuhan sebesar 1,3 persen (YoY), menjadi Rp 9,2 triliun yang didukung oleh meningkatnya peluang bisnis layanan suara wholesale internasional.

"Selain itu, pendapatan jaringan dan layanan telekomunikasi lainnya sepanjang tahun 2024 tumbuh double digit sebesar 17,4 persen YoY menjadi Rp13,4 triliun, di mana bisnis ini pada kuartal IV 2024 tumbuh sebesar 12,8 persen QoQ yang didorong oleh bisnis layanan satelit dan manage solutions," jelas Ririek.

Menurut Ririek, tahun 2024 merupakan periode yang penuh tantangan bagi sektor telekomunikasi di Indonesia, yang dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi yang melemah akibat ketidakstabilan global, serta persaingan industri yang semakin meningkat.

"Namun demikian Telkom dapat menutup tahun dengan kinerja dan capaian yang positif. Ini mencerminkan bahwa strategi transformasi perusahaan yang dijalankan sudah berada pada koridor yang benar," beber Ririek.

Melalui optimalisasi infrastruktur, inovasi layanan digital, serta penguatan kemitraan strategis, pihaknya terus berupaya untuk menghadirkan solusi yang relevan bagi pelanggan dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

"Ke depan, kami akan terus mengakselerasi implementasi 5 Bold Moves guna meningkatkan daya saing, memperkuat ekosistem digital, dan menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan," paparnya.

Pada segmen Consumer (Mobile dan Fixed Broadband), Telkomsel selaku anak usaha Telkom mencatat kinerja yang solid dengan pendapatan sebesar Rp113,3 triliun atau tumbuh 10,7 persen (YoY).

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved