Liputan Khusus
Cerita Pilu Pasutri Surabaya Ratapi Bayinya Diduga Meninggal Tak Wajar Usai Berobat di Rumah Sakit
Pasutri di Surabaya mengadu ke Ditreskrimsus Polda Jatim karena merasa meninggalnya anak bungsu mereka di sebuah RS terjadi secara tidak wajar.
Ia dan suami berkeinginan merujuk anaknya itu ke RS lain, berharap memperoleh perawatan medis dan obat-obatan yang lebih mujarab memberikan kesehatan bagi sang bungsu.
Namun, apa daya. Kondisi keuangan keluarganya yang serbas pas-pasan, membuat Irnawati dan Karnoto harus garuk kepala jika mencari RS lain sesuai keinginan mereka.
Rencananya, mereka bakal meminjam uang kepada seorang temannya di kawasan Trosobo, Sidoarjo, sebelum membawa sang anak ke lokasi RS terbaru sesuai keinginan.
Ternyata, perencanaannya, meleset.
Sang teman yang dikunjunginya itu, tidak lagi ada di rumah.
Terpaksa, Irnawati dan Karnoto kembali pulang.
Namun, kali ini mereka harus berkejaran dengan waktu, mengingat kondisi sang anak; Bayi ALA yang digendong Irnawati selama dibonceng suami bepergian mencari pinjaman uang, makin 'ngedrop' kesehatannya.
"Lalu, saya bilang ke suami; ayo cari pinjeman uang ke teman ke Trosobo (Sidoarjo). Tapi saya enggak ketemu teman saya. Akhirnya kami balik, mau malam dan mendung, jam 13.00, selepas jumatan," bebernya.
Terpaksa, Irnawati dan Karnoto harus membawa sang anak ke RS yang sama sebelumnya, yakni RS yang berlokasi di Kecamatan Wonokromo, Surabaya.
Namun, sebelum bergegas menuju sana, keduanya terpaksa berteduh di sebuah warkop pinggir jalan, karena hujan lebat sore hari itu seakan mencegat mereka melanjutkan perjalanan.
Selama berteduh di warkop tersebut, Irnawati memanfaatkan momen itu untuk kembali memberikan obat resep dokter kepada sang Bayi ALA kesekian kali.
Namun, reaksinya tetap sama, sang anak malah makin merengek tak henti-henti.
Tapi, kondisi tersebut tak berlangsung lama, karena setelah Irnawati memberikan sebotol susu formula, reaksi sang anak mulai tenang.
"Kami bawa menuju RS itu, tapi sempat berhenti karena hujan. Saya sempat kasih susu SGM ke dia. Alhamdulillah dia diam. 1 botol aja. Selepas itu, dia enggak mau minum lagi. Kalau nggak salah sudah kenyang," tambahnya.
Tepat sekitar pukul 17.30 WIB, Irnawati dan Karnoto berhasil membawa Bayi ALA ke RS tersebut.
liputan khusus
bayi meninggal
bayi meninggal tak wajar
Surabaya
pasutri di Surabaya
RS di Surabaya
surabaya.tribunnews.com
SURYA.co.id
Di Pasar Pucang Anom Surabaya, Harga Beras Melambung Tinggi Sebulan Terakhir |
![]() |
---|
Ini yang Dilakukan Satgas Pangan Lamongan, Pasca Pemerintah Perangi Beras Premium Oplosan |
![]() |
---|
Pasar Baru Gresik Tak Terpengaruh Beras Oplosan, Pedagang Berharap Ada Subsidi Transportasi |
![]() |
---|
Cerita Pemilik Penggilingan Beras Tulungagung : Pabrik Besar Masih Serap Gabah Meski Produk Ditarik |
![]() |
---|
Pansus Yekape: Developer Milik Pemkot Harus Wujudkan Hunian Murah Warga Surabaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.