Akibat Jembatan Putus, Aktivitas Ekonomi Warga 2 Desa di Probolinggo Bergantung Perahu Gethek

Kepala Desa (Kades) Brabe, Sunardi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Probolinggo untuk perbaikan jembatan tersebut

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Deddy Humana
surya/Ahsan Faradisi
DAMPAK JEMBATAN PUTUS - Beberapa warga menyeberangi sungai menggunakan perahu kayu di Dusun Lagin, Desa Brabe, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, Kamis (24/4/2025). Perahu jadi pilihan setelah jembatan penghubung putus diterjang banjir beberapa bulan lalu. 


SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO - Kerusakan jembatan penghubung Desa Brabe dan Desa Condong beberapa bulan lalu, memang menambah derita warga kedua wilayah itu. Termasuk aktivitas warga dan siswa sekolah yang harus memanfaatkan perahu penyeberangan.

Perahu rakit alias gethek pun menjadi pilihan masyarakat Dusun Lagin, Desa Brabe, Kecamatan Maron dengan Desa Condong, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. Apalagi akses jalan kedua desa itu memang dipisahkan sungai.

Tidak hanya puluhan siswa, warga yang berada di RT 17, 18, 19, 20, Dusun Lagin, Desa Brabe, juga menggunakan gethek agar sampai ke desa sebelah untuk beraktivitas seperti belanja ke pasar atau ke tempat-tempat lainnya.

Perahu rakitan ini dibuat sederhana, menggunakan tong plastik kemudian diperkuat bambu. Setiap kali ada warga atau pun siswa hendak menyeberang, sudah ada dua operator yang siap membantu.

Para warga juga harus menyiapkan uang Rp 2.000 untuk diberikan kepada operator setiap kali menyeberang. Meski sedikit berbahaya, namun hal tersebut tidak jadi masalah untuk menjalankan aktivitasnya.

"Sebenarnya takut kalau naik gethek ini, tetapi sudah tidak ada alternatif lain. Bisa naik sepeda motor tapi sangat jauh. Anak yang mau berangkat ke sekolah juga naik rakit ini," kata Toyibah, seorang warga setempat, Kamis (24/4/2025).

Toyibah berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan yang rusak akibat terjangan banjir. Ia menegaskan, jembatan itu merupakan akses terdekat dari pada harus memutar sangat jauh melalui jalan setapak.

Sementara Kepala Desa (Kades) Brabe, Sunardi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Probolinggo untuk perbaikan jembatan tersebut. Hasilnya, pembangunan jembatan akan dilakukan tahun 2026.

"Harapan semua tetap sama, ingin ada jembatan agar anak sekolah atau warga yang ingin beraktivitas ke desa lain tidak harus pakai perahu gethek. Kalau sudah ada jembatan, perputaran ekonomi akan kembali normal juga," ungkap Sunardi. *****

 

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved