Berita Viral

Momen Unik Dedi Mulyadi Soroti Jemuran Pakaian Warga saat Sidak, Langsung Diberi Uang untuk Ini

Ada momen unik ketika Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Kabupaten dan Kota Bogor.

youtube KDM
DEDI MULYADI SIDAK - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyoroti jemuran milik seorang warga saat melakukan sidak di Bogor. 

SURYA.co.id - Ada momen unik ketika Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Kabupaten dan Kota Bogor.

Dedi Mulyadi tiba-tiba menyoroti jemuran pakaian milik seoran warga.

Melansir dari tayangan youtube KDM, Dedi melihat jemuran pakaian tersebut digantung di pinggir jalan.

"Siapa yang punya jemuran pakaian?" tanyanya.

Warga Bogor yang ada di sekitar lokasi pun langsung mencari orang yang menjemur pakaian di pinggir jalan.

Tidak lama, datang warga dengan baju kuning sembari sumringah dan mencium tangan Dedi Mulyadi.

"Ini jemuran punya siapa?" tutur Dedi.

Baca juga: Ikuti Perintah Dedi Mulyadi, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Gerak Cepat Bentuk Tim Saber Pungli

"Jemuran punya saya Pak Haji," jawab warga.

"Ari maneh teu kira-kira, teu kira-kira, sia moean celana jero di dieu (Kamu engga kira-kira jemur pakaian dalam)?" ujar Dedi.

"Kalau engga dijemur, bau Pak Haji," jawab warga.

Dedi menilai, jemuran yang ada di pinggir jalan tidak pantas dilihat.

"Ya engga pantas, di pinggir jalan, bergelantungan begini, duh ini pemerintah, negara, aduh. Engga boleh di sini," tambahnya.

"Siap saya angkat," ucap warga.

Gubernur Jawa Barat menanyakan lokasi rumah warga yang menjemur pakaian di pinggir jalan

"Ayo bukain, rumahnya di mana?" tanya Dedi.

"Di sebelah sana, ngontrak. Di sana engga ada jemuran, sempit," ungkap warga

"Ya jangan, engga begini juga," pungkas Dedi.

Dedi pun menyerahkan uang agar warga bisa membeli jemuran.

"Berapa harga jemuran, beli jemuran, yang jauh, engga boleh di sini," perintahnya.

"Siap Pak Haji," kata warga.

"Saya kasih. Mulai besok, jemur di sini, saya semprot," tandasnya.

Baca juga: Usai Dituntut Driver Ojol, Dedi Mulyadi Diadang Sejumlah Sopir Taksi Puncak Bogor, Ngadu Soal Ini

Diadang Sejumlah Sopir Taksi

Sebelumnya, ada juga momen saat Dedi Mulyadi kini diadang sejumlah sopir taksi Puncak, Bogor.

Awalnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan kunjungan ke sejumlah tempat di Kabupaten dan Kota Bogor.

Saat melintas di area Puncak Bogor, sejumlah sopir taksi menghadang rombongan mobil orang nomor 1 di Jabar tersebut.

"Gini Pak, kita kan di sini warga lokal. Sopir-sopir masyarakat sumber daya sini," ucap salah satu sopir taksi, melansir dari tayangan youtube KDM.

Rombongan sopir ini mengadu terkait video iklan.

"Terus kami merasa dirugikan karena adanya video iklan di medsos dari PT Indogen," ujarnya.
Dedi Mulyadi menanyakan video iklan yang dimaksud.

"PT Indogen, video iklannya apa?" tanyanya.

"Mereka menurunkan harga tidak sesuai dengan kesepakatan harga," jawab salah satu sopir

"Menurunkan harga, mereka lebih murah?" ungkap Dedi.

"Betul Pak," tutur sopir taksi.

Dedi menanyakan penumpang sopir taksi yang ada di Puncak Bogor.

"Lebih murah untuk, yang naik taksinya siapa?" tanya Gubernur Jawa Barat.

"Orang Timur Tengah, orang Saudi, di sini kawasannya," jawab sopir taksi beramai-ramai.

Dedi menanyakan aktivitas orang Saudi di Puncak Bogor

"Di sini kawasannya Saudi, orang Saudi ngapain di sini?" tuturnya.

"Kan liburan, tamasya. Kita di sini banyak yang nganggur," sebut para sopir taksi.

"Taksi-taksi perorangan sekarang diambil alih PT Indogen dengan biaya yang lebih murah. Turis Arab naik ke PT Indogen.

Salah satu sopir menjelaskan, ongkos taksi dibuat menjadi lebih murah.

"Pindah ke PT Indogen. Yang tadinya biasanya Rp500 ribu, mereka semua mengganti ongkosnya dengan Harga Rp350 ribu. Jadi kita keberatan, untuk sewa mobil, bensin," bebernya.

Dedi menanyakan pemilik perusahaan tersebut.

"PT Indogen yang punya orang mana?" tanyanya.

"Yaman, orang Yaman tinggal di sini, cuma di Puncak engga ada kantornya, pengikutnya di sini.

Jadi yang jadi masalah sekarang, Harga ongkos mobil tuh dihancurkan sama dia," jelas sopir.

Dedi kembali bertanya soal mobil yang digunakan.

"Taksinya jenisnya apa, pengendaranya orang mana?" tanya Dedi.

"Bermacam-macam jenis kendaraan, sopirnya orang sini. Keinginan kami, PT Indogen ditutup aja, ditiadakan. Dicabut izinnya. Saya minta kebijakan dari Bapak, cabut izinnya. Minta bantuan," papar sopir taksi.

"Kita lihat ya, menjual jasa lebih murah," sebut Dedi Mulyadi.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved