Hasil Efisiensi, Pemkab Jember Malah Naikkan Anggaran JFC Jadi Rp 1,9 Miliar, DPRD Mengaku Kaget

Pendeknya, itu bermakna penghematan, tetapi efisiensi dalam pembahasan anggaran di Pemkab Jember kali ini justru penambahan

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
surya/imam nahwawi (imamNahwawi)
ANGGARAN JFC DITAMBAH - Talent Jember Fashion Carnaval (JFC) tampil dalam Grand Carnaval di Jalan Sudarman Jember, Minggu (4/8/2025). Meski di masa efisiensi, Pemkab Jember masih memberikan anggaran Rp 1,9 miliar untuk JFC 2025. 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Konotasi dari efisiensi yang didengungkan pemerintah pusat adalah pemakaian anggaran secara efektif dan tepat tanpa penghamburan.

Pendeknya, itu bermakna penghematan, tetapi efisiensi dalam pembahasan anggaran di Pemkab Jember kali ini justru penambahan alias tidak hemat.

Khususnya untuk alokasi anggaran penyelenggaraan event tahunan Jember Fashion Carnaval (JFC) yang tahun ini mencapai  Rp 1,9 miliar. Padahal dalam APBD 2025, alokasi bantuan untuk parade fashion itu semula Rp 1,5 miliar.

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Jember, Bambang Rudianto menjelaskan bahwa alokasi tersebut, berdasarkan hasil efisiensi anggaran yang dilakukan pemda. Setelah dilakukan efisiensi, ada tambahan Rp 400 juta untuk JFC.

"Event JFC yang awalnya dialokasikan Rp 1,5 miliar, akan ditambah Rp 400 juta. Beberapa kegiatan yang bisa menimbulkan multiplier effect itu yang akan kami kedepankan,” kata Bambang, Kamis (17/4/2025).

Bambang menjelaskan, ada penambahan jatah anggaran untuk JFC karena event tersebut adalah simbol Jember di mata dunia.

"Dukungannya pun tidak hanya datang dari daerah. Tetapi juga nasional dari Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan, juga dari dunia internasional dalam hal ini beberapa negara seperti Jepang,” paparnya.

Ia menilai, hal itu juga wajar dilakukan Pemkab Jember, karena event tahunan tersebut bisa mendatangkan banyak wisatawan dari luar negeri, yang berdampak besar terhadap geliat ekonomi masyarakat.

"JFC akan menyedot banyak pemasukan di Jember, baik itu peningkatan omzet UMKM hingga okupansi hotel dan penginapan. Jadi kami memberikan stimulan tetapi feedback dan profitnya luar biasa,” omongnya.

Meski begitu Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto mengaku terkejut dengan penambahan anggaran itu, karena diputuskan saat masa penghematan anggaran.

“Kenapa ada penambahan sampai Rp 400 juta? Saat event-event lain yang punya kultur dan sejarah dan berdampak pada perekonomian masyarakat, malah dihilangkan anggarannya,” ujar Candra.

Seharusnya, kata Candra, penambahan anggaran untuk satu program tidak sampai mengurangi alokasi untuk kegiatan yang lain.

"Seharusnya program lainnya tidak dipangkas apalagi sampai meniadakannya. Maka ke depan Disparbud harus punya prioritas program-program yang akan ditampilkan dalam kalender pariwisata dan budaya di Jember,” tegas Candra.

Terlepas dari itu, Candra berharap JFC bisa memberikan efek domino untuk pertumbuhan ekonomi daerah, karena kabarnya tamu dari luar negeri pada event tahunan ini lebih banyak.

“Maka jadikan momen JFC ini menjadi media diplomasi ekonomi budaya dan pariwisata yang nantinya membawa dampak baik bagi Jember,” pesan legislator Fraksi PDI Perjuangan ini. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved