Berita Viral

Rekam Jejak Bossman Mardigu yang Ditunjuk Dedi Mulyadi Jadi Komisaris Utama Bank BJB

 Rekam jejak Bossman Mardigu mendadak jadi sorotan, setelah ditujuk secara resmi oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi Komisaris Utama bank BJB

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
(Layar tangkap YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel)
KOMISARIS UTAMA - Foto ilustrasi Wowiek Prasantyo alias Bossman Mardigu yang ditujuk secara resmi oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menjadi Komisaris Utama Independen Bank BJB. 

SURYA.CO.ID - Rekam jejak Wowiek Prasantyo alias Bossman Mardigu mendadak jadi sorotan, setelah ditujuk secara resmi oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menjadi Komisaris Utama Independen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB).

Selain Bossman Mardigu, Dedi Mulyadi juga menunjuk Helmy Yahya sebagai Komisaris Independen PT Bank BJB.

Penunjukan Bossman Mardigu dan Helmy Yahya diumumkan langsung oleh Dedi Mulyadi, setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Bank BJB di Menara BJB, Jalan Naripan, Kota Bandung, pada Rabu (19/4/2025).

Mendapatkan kepercayaan ini, Bossman Mardigu mengaku berkomitmen membawa Bank BJB ke arah yang lebih baik.

"Ini adalah komitmen yang menarik karena kita harus membuktikan bahwa teori atau keilmuan atau kepandaian kita itu harus ada tempat untuk dipraktekkan. Dan KDM menantang saya, menantang kami untuk bisa mempraktekan itu di Jawa Barat," ujar Bosman usai RUPS dikutip dari Kompas.com.

Rekam Jejak Bossman Mardigu

Bosman Mardigu jadi komisaris utama bank bjb
Bossman Mardigu

Mardigu Wowiek Prasantyo atau lebih dikenal sebagai Bossman Mardigu adalah pengusaha asal Indonesia, yang aktif di media sosial Instagram dan YouTube.

Melansir Wikipedia, pria kelahiran Madiun Jawa Timur pada 1960-an itu merupakan pendukung konsep MMT (Modern Monetary Theory), yang menurutnya dapat mengurangi ketergantungan negara terhadap dolar AS. 

Ia mengusulkan menciptakan mata uang baru "Dinar" dengan underlaying emas, sehingga nilainya lebih stabil.

Selain menjadi pengusaha, Mardigu Wowiek juga seorang pengamat terorisme, ia mengklaim telah mewawancarai sekitar 400-an orang anggota teroris.

Di pemerintahan Indonesia, ia juga sempat "mengaku" menjadi pembantu staf ahli kementerian dari tahun 2014 hingga tahun 2019. 

Ia juga memperkenalkan dirinya sebagai seorang filantropi dengan program Rumah Yatim Indonesia yang memiliki 1000 santri.

Mardigu merupakan seorang anak perwira militer di Angkatan Udara. 

Pada masa kecil dan Remaja, Mardigu terpaksa berpindah-pindah sekolah, karena harus mengikuti orang tuanya yang dinas militernya dipindahkan dari satu kota ke kota lainnya. 

Panggilan Sontoloyo sendiri berasal dari sebutan kakeknya yang memiliki sebuah pesantren. 

Dari kecil Mardigu sudah dikenal sebagai sosok yang kritis. 

Sampai-sampai dia menanyakan hal yang tidak bisa dijawab oleh kakeknya yang memiliki pesantren tersebut. 
Dan kakeknya memberi nama Sontoloyo kepada Mardigu, karena pertanyaannya yang dianggap aneh. 

Pada saat SD orang tua Mardigu ditempatkan di Palembang, Sumatera Selatan. 

Kemudian pada saat kelas lima SD, orang tua Mardigu kembali dipindahtugaskan ke Balikpapan, Kalimantan Timur. 

Kemudian saat SMA, Mardigu pindah ke DKI Jakarta.

Saat kuliah, Mardigu kuliah dengan jurusan Psikologi Bisnis di San Fransisco State University, California, Amerika Serikat. 

Setelah menyelesaikan S1 selama kurang lebih 4 tahun, Mardigu kembali melanjutkan pendidikannya dengan jurusan Criminal Minds and Forensic Investigation atau jurusan yang mempelajari tentang para penjahat dan penyelidikan kasusnya. 

Kemudian pada tahun 2001, Mardigu kembali ke Indonesia dan sempat berdinas di Salah satu institusi militer tinggi di Indonesia. 

Tidak lama berdinas disalah satu Dinas Rahasia Militer Indonesia, Mardigu terpaksa dicopot dari ikatan dinasnya karena bidang dan jurusan yang ia tekuni. 

Baca juga: Jenderal Purnawirawan Kopassus: Prabowo Danjen Kopassus Pertama yang Jadi Presiden RI

Kemudian Mardigu terjun ke dunia bisnis. Pada awal kariernya, dia sempat bekerja sebagai seorang bangkir di salah satu bank ternama. 

Pada tahun 1996, Mardigu diketahui telah memiliki beberapa badan usaha. 

Salah satunya yaitu Money Changer, kapal angkut barang tambang di Kalimantan.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved