Bulog Serap Gabah Kering Basah Rp 6.500, Petani Trenggalek Berharap Ke Depan Bisa Rp 7.000 per KG

Yulianto berharap pemerintah bisa meningkatkan harga beli gabah dari petani hingga Rp 7.000 per KG mengingat biaya produksi tinggi

surya/Sofyan Arif Candra Sakti (Sofyan)
PANEN UNTUK PETANI - Panen padi di Desa Karanganom, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (13/4/2035). Petani senang hasil panennya dibeli dengan harga Rp 6.500 per KG oleh Bulog. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Petani di Kabupaten Trenggalek semringah setelah gabah hasil panennya dibeli oleh Bulog dengan harga yang tinggi, Minggu (13/4/2025).

Seorang petani di Desa Karanganom, Kecamatan Durenan, Yulianto menyebutkan Bulog berani membeli gabah kering basah milik petani dengan harga Rp 6.500 per KG.

Dengan harga tersebut membuat petani bernafas lega karena harga sebelumnya tidak stabil apalagi jika dibeli oleh tengkulak.

"Dibeli Bulog harganya Rp 6.500 per KG, kalau tengkulak di bawah Rp 6.000 atau sekitar Rp 5.800 sampai Rp 5.900, jadi mending dibeli Bulog," ujar Yulianto, Minggu (13/4/2025).

Walaupun terbilang untung, Yulianto tidak menjual seluruh hasil panennya. Dari 18 karung gabah hasil panennya, ia hanya menjual 10 karung karena sisanya untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari.

Lebih lanjut, Yulianto berharap pemerintah bisa meningkatkan harga beli gabah dari petani hingga Rp 7.000 per KG mengingat biaya produksi yang tinggi mulai menyiapkan lahan, menanam, pupuk, hingga panen.

"Kalau bisa Rp 7.000, tidak Rp 6.500. Kalau dari Bulog segitu, maka di tengkulak bisa Rp 6.000 ke atas," lanjutnya.

Sementara Kepala Desa Karanganom, Muntingah bersyukur Bulog bersedia menyerap hasil panen petani dengan harga Rp 6.500 per KG.

"Dibanding harga tengkulak Rp 5.800. Jadi ada selisih Rp 700 per KG, petani lebih senang dibeli Bulog. Karena harganya sesuai dengan biaya yang dikeluarkan petani untuk merawat padi," ujar Muntingah.

Ia berharap penyerapan gabah dari petani bisa dilaksanakan secara rutin oleh Bulog sehingga petani tidak hanya tergantung pada tengkulak yang kadang membeli gabah petani dengan harga rendah.

"Dengan harga Rp 6.500 per KG, maka sesuai dengan biaya yang dikeluarkan, sehingga petani tidak rugi," tutupnya. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved