Museum Transit di Ponorogo Pamerkan Artefak Benda Cagar Budaya, Sebelum Dipindahkan ke MRMP
Pantauan di balai penyelamatan, artefak benda cagar budaya berjumlah 50-an. Mulai dari Yoni, patung-patung hingga kepingan uang koin masa lampau.
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, PONOROGO - Kabupaten Ponorogo bakal punya museum transit yang memamerkan artefak benda cagar budaya. Museum transit ini rencananya berlokasi di lingkungan Pemkab Ponorogo, Jalan Alun-alun Utara, Kelurahan Mangkujayan.
Saat ini artefak benda-benda cagar budaya ditempatkan di balai penyelamatan Bekas Gedung SDN Patihan Kidul Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo.
Pantauan di balai penyelamatan, artefak benda cagar budaya berjumlah 50-an. Mulai dari Yoni, patung-patung hingga kepingan uang koin masa lampau.
Pengadaan museum transit ini setelah Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo bersama Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) mulai menginventarisasi arca dan berbagai benda peninggalan kerajaan.
Artefak benda cagar budaya itu akan mengisi museum Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) di ketinggian bukit kapur di Kecamatan Sampung.
“Jadi sebelum dipindah ke MRMP, artefak benda cagar budaya yang telah diinventarisasi oleh tim, ditempatkan di Museum Transit. Kita dirikan museum transit itu,” ungkap Kabid Kebudayaan Disbudparpora Ponorogo, Oki Widyanarko, Jumat (11/4/2025).
Oki menjelaskan bahwa museum transit ini dipersiapkan untuk memamerkan artefak benda cagar budaya. Saat ini ada sekitar 50 artefak benda cagar budaya yang telah diinventarisasi oleh Disbudparpora dan TACB.
“Artefak benda cagar budaya itu sementara kami tempatkan di balai penyelamatan Bekas Gedung SDN Patihan Kidul Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo,” tambahnya.
Terakhir tim menginventarisasi Obyek Diduga Cagar Budaya (ODCB) berupa artefak berstruktur terbuat dari batuan kapur di Desa Pandak, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.
“Jadi museum transit itu miniatur museum. Kita mulai belajar tata kelola museum sebelum sepenuhnya dipamerkan di MRMP,” tegasnya.
Menurutnya, museum transit tetap ada pemilahan. Mana barang artefak benda cagar budaya mulai era pra sejarah, hindu-budha, Islam, kemerdekaan sampai reformasi.
“Artinya museum transit itu sementara, di mana kami menampung koleksi. Warga yang punya koleksi artefak benda cagar budaya bisa menitipkan atau bahkan dihibahkan,” urainya.
Warga yang merasa menemukan atau memiliki artefak benda cagar budaya bisa melaporkan ke Disbudparpora. Kemudian nanti dilakukan pendaftaran dan dikaji oleh TACB.
“Nanti dikaji dulu, kemudian dilaporkan tim ahli cagar budaya. Mereka punya kewenangan untuk menetapkan benar-benar benda cagar budaya yang pantas diletakkan di museum,” paparnya.
Oki mengaku bahwa museum transit, harapannya akan dilaunching oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, “Saat ini kami investarisasi di masyarakat atau di desa. Terakhir kita inventarisasi ada ODCB berupa artefak berstruktur terbuat dari batuan kapur di Desa Pandak,” ucapnya.
Ke depan, Museum Transit bisa dikunjungi oleh warga. Pun siswa sekolah yang ingin berlahar sejarah. Museum Transit tidak sekedar memamerkan artefak benda purbakala. Akan tetapi juga ada pemutaran film sejarah.
“Jadi sambil melihat artefak benda cagar budaya juga diputarkan film sejarah. Warga boleh masuk bebas, tidak ditarik retribusi,” pungkasnya. ***
museum transit di Ponorogo
Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP)
pemyimpanan artefak di museum
Monumen Reog Ponorogo
tim ahli cagar budaya (TACB)
Disbudparpora Ponorogo
museum transit untuk edukasi anak
Ponorogo
Kemensos Tolak Lahan Sekolah Rakyat di Sentono, Pemkab Ponorogo Pilih Lokasi Baru Dekat Sirkuit |
![]() |
---|
Bikin Melongo, Ratusan Kasus HIV Baru di Ponorogo Ribuan Orang Diskrining, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Dinkes Temukan Ratusan Kasus HIV Baru di Ponorogo, Penyebabnya Ada yang Laki Suka Laki |
![]() |
---|
Bayar PBB Dengan Sampah, Warga Perumahan di Bondowoso Juga Membantu Kurangi Volume TPA |
![]() |
---|
IAIN Ponorogo Berubah Menjadi UIN Kiai Ageng Muhammad Besari, Sejarah Diawali Akademi ASA 1968 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.