Ops Ketupat Semeru Turunkan Angka Kecelakaan 52 Persen di Nganjuk, Berkat Edukasi dan Pencegahan

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Polres Nganjuk mencatat angka kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat Semeru 2025 turun 52 persen dibanding tahun sebelumnya. 

Rinciannya, jumlah kecelakaan yang terjadi selama pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2025 sebanyak 10 kasus. Sementara dalam periode yang sama pada 2024, terhitung ada 21 kasus kecelakaan. 

Lalu korban luka ringan menurun dari 55 menjadi 25 orang. Begitu juga luka berat turun dari 3 menjadi 1 orang. Tidak ada korban meninggal dalam kecelakaan di tahun ini. 

Kapolres Nganjuk, AKBP Siswantoro mengatakan, angka kecelakaan selama operasi yang digelar 23 Maret hingga 8 April 2025 itu bisa ditekan berkat upaya preventif atau pencegahan. 

Upaya pencegahan dilakukan melalui edukasi, pengerahan personel di lapangan untuk mengatur arus lalu lintas, dan fasilitas bagi pemudik. "Fokus kami menyelamatkan nyawa, bukan sekadar menindak pelanggaran saja," kata Siswantoro, Rabu (9/10/2025). 

Siswantoro melanjutkan, Satlantas Polres Nganjuk mencatat total ada 16.052 pelanggaran lalu lintas. Masing-masing, 1.072 pelanggaran melalui E-TLE statis, 852 E-TLE mobile, 338 tilang manual, dan 13.790 teguran. 

Pelanggaran yang paling banyak ditemukan antara lain tidak memakai helm SNI sebanyak 724 pelanggar, tidak menggunakan sabuk keselamatan 977 pelanggar, melawan arus 196 pelanggar, serta penggunaan knalpot tidak standar 147 kasus. 

"Tingginya angka teguran menunjukkan pendekatan persuasif kami berhasil. Hal ini berdampak langsung pada peningkatan kesadaran dan penurunan angka kecelakaan," terangnya. *****