Ladang Ganja di Bromo

Telanjur Viral Tarif Mahal Drone dan Penutupan Semeru Terkait Ladang Ganja di Bromo, TNBTS Bantah

Temuan ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Lumajang, membuat banyak narasi liar.

|
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID/Erwin Wicaksono
TARIF MAHAL DRONE - 1.588 batang tanaman ganja kembali ditemukan oleh Polres Lumajang sejak memulai kembali penyisiran. Barang bukti telah diamankan Polres Lumajang untuk kepentingan penyelidikan, Kamis (3/10/2024). MUncul narasi pengenaan tarif mahal drone untuk melindungi ladang ganja ini. 

Sebelumnya, Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menyampaikan, pembatasan drone dan penutupan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tidak ada kaitannya dengan penemuan ladang ganja di wilayah tersebut.

"Itu tidak terkait dengan penutupan Taman Nasional, kan isunya sengaja ditutup supaya tanam ganjanya tidak ketahuan. Justru drone yang dimiliki oleh teman-teman Taman Nasional yang menemukan titiknya," kata Raja Juli saat ditemui di Jagat Satwa Nusantara, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa (18/3/2025).

Ia melanjutkan, bahwa ladang ganja yang ditemukan di TNBTS bukanlah hasil karya dari pihak Taman Nasional.

Melainkan, pihak TNBTS bekerja sama dengan pihak kepolisan untuk menemukan ladang ganja menggunakan drone.

"Manggala Agni turun, Polhut (Polisi Kehutanan) turun, bersama dengan polisi kita ikut cabut, itu menjadi barang bukti yang kita bawa ke polisi. Jadi mohon, inshaallah staf kami tidak ada yang menanam begitu, paling menanam singkong," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Satyawan Pudyatmoko mengatakan, ladang ganja yang ada di TNBTS ditemukan pada September 2024 lalu.

Pada saat itu, katanya, memang terdapat kasus penyelidikan temuan ganja di kawasan TNBTS dan penetapan tersangka oleh Polri.

"Kita dari Taman Nasional membantu mengungkapkan di mana ladang ganja itu karena ladang ganja biasanya ditanam di tempat-tempat yang relatif sulit untuk ditemukan," kata Satyawan dalam kesempatan yang sama.

Maka dari itu, ucap Satyawan, pihaknya kemudian menurunkan petugas ke lapangan, termasuk Kepala Balai TNBTS, Polhut, masyarakat mitra Polhut, dan juga Manggala Agni, dibantu dengan teknologi drone.

Proses penyelidikan dilakukan dengan memetakan titik kawasan yang ditanami ganja.

Kemudian ganja tersebut dicabut, dan diproses ke pengadilan.

"Jadi mulai dari awal penemuan ladang ganja itu sampai dengan pembersihan dan proses pengadilan, kita terus melakukan pengawalan. Kita harapkan ke depan tidak ada lagi ladang ganja di taman nasional, dengan patroli-patroli yang lebih intensif yang dilakukan oleh petugas kita," jelasnya. 

2. Penutupan TNBTS

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Rudijanta Tjahja Nugraha mengatakan bahwa penutupan pendakian Gunung Semeru merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di TNBTS.

Pernyataan tersebut disampaikan untuk membantah kabar penutupan Gunung Semeru yang dikaitkan dengan penemuan ladang ganja di kawasan Gunung Semeru oleh warganet.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved