Berita Viral

Gebrakan Dedi Mulyadi Dipuji LSI Denny JA dan Wapres Gibran, Dikecam Pengusaha Gara-gara Study Tour

Gebrakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di awal pemerintahannya mendapat apresiasi dari banyak pihak. 

|
Editor: Musahadah
kolase kompas.com
DIPUJI DAN DICACI - Gebrakan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mendapat pujian Denny JA dan Wapres Gibran. Namun gebrakan Dedi Mulyadi juga dikecam pengusaha, gara-gara study tour. 

SURYA.co.id - Gebrakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di awal pemerintahannya mendapat apresiasi dari banyak pihak. 

Seperti diketahui, Dedi Mulyadi banyak membuat kebijakan-kebijakan tak terduga seperti melarang study tour, membongkar tempat wisata tak sesuai regulasi di kawasan Puncak, hingga membongkar bangunan liar di sekitar sungai di Depok. 

Meskipun kebijakan ini menimbulkan pro kontra di masyarakat, tak sedikit yang justru mengapresiasinya. 

Terbaru,  Lingkaran Survey Indonesia (LSI) Denny JA menyebut, gebrakan yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, baik sebelum maupun setelah dilantik, seharusnya menjadi inspirasi bagi semua pimpinan penyelenggara negara, khususnya para kepala daerah, baik bupati, wali kota, maupun gubernur.

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, mengatakan, cara kepemimpinan Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa KDM itu sangat potensial menjadi role model yang bisa dicontoh oleh kepala daerah lain.

Baca juga: Ketuk Hati Dedi Mulyadi yang Larang Study Tour hingga Pengusaha Mengancam, Anggota DPD Turun Tangan

Keunggulan KDM tidak hanya terletak pada kebiasaannya turun langsung ke lapangan untuk mendengar, mengecek, dan mencari solusi atas berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat.

Lebih dari itu, kata Toto, KDM juga memiliki ide, gagasan, terobosan, serta kebijakan yang berani, selama semuanya ditujukan untuk kepentingan rakyat.

Salah satu contohnya adalah keberanian KDM dalam membongkar sejumlah bangunan mewah yang dianggap berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan, seperti banjir.

"Dalam konteks penanganan banjir, misalnya, KDM berani membuat kebijakan pembongkaran karena lahir dari kesadaran ekologis dan eskatologis, bukan sekadar dari pertimbangan ekonomi, yang selama ini justru telah menelan banyak korban," ungkapnya dikutip dari kompas.com, pada Senin (17/3/2025).

Toto mengakui bahwa tidak mudah bagi kepala daerah lain untuk mengikuti cara kepemimpinan KDM di Jawa Barat. 

Keberanian dalam mengambil kebijakan dengan segala risikonya lahir dari dasar ideologis yang kuat, baik dari aspek sosial, intelektual, spiritual, maupun kultural, yang telah dirawatnya sejak lama.

Salah satu contohnya, lanjut Toto, adalah kesetiaan dan konsistensi KDM dalam merawat semangat kecintaan terhadap alam.

Hal ini, menurut dia, berasal dari keyakinan KDM terhadap nilai-nilai budaya leluhur yang mengagungkan keselarasan antara manusia dan alam.

Terkait kebijakan efisiensi dan semangat pemberantasan korupsi, Toto menilai bahwa sejauh pengamatannya, KDM telah berani mengambil posisi terdepan dalam menerjemahkan sekaligus melaksanakan mimpi besar Presiden Prabowo Subianto.

"Menurut saya, KDM bukan hanya mendukung program efisiensi anggaran, tetapi juga transparansi. Dengan cara dan gaya KDM, rakyat Jawa Barat sekarang mulai tahu bahwa pemerintah provinsi memiliki dana berapa dan untuk apa dana tersebut digunakan," tegasnya. 

Selain itu, kata Toto, rakyat juga mulai mengetahui dana apa saja yang selama ini digunakan untuk kepentingan yang tidak mendesak atau bahkan yang sebenarnya tidak sesuai peruntukannya.

"Dari cara KDM memimpin, saya berharap semangat ini dapat segera menjadi 'virus' positif yang menyebar ke para kepala daerah lain. Termasuk kepada para penyelenggara negara lainnya, seperti para menteri," tandasnya.

Dipuji Wapres Gibran Rakabuming

DIPUJI - Wapres Gibran Rakabuming memuji Dedi Mulyadi saat memberi sambutan di acara buka puasa bersama Kadin, di Jakarta, Jumat (14/3/2025). Dedi dipuji karena berani menertibkan bangunan di kawasan Puncak, Bogor.
DIPUJI - Wapres Gibran Rakabuming memuji Dedi Mulyadi saat memberi sambutan di acara buka puasa bersama Kadin, di Jakarta, Jumat (14/3/2025). Dedi dipuji karena berani menertibkan bangunan di kawasan Puncak, Bogor. (kolase kompas.com/youtube kompas TV)

Sebelumnya, langkah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menertibkan bangunan-bangunan di kawasan Puncak Bogor mendapat apresiasi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

Tak tanggung-tanggung, Gibran mengungkap pujiannya kepada Dedi Mulyadi saat memberi sambutan di acara buka puasa bersama Kadin, di Jakarta, Jumat (14/3/2025).

Dalam pidato singkatnya Gibran menekankan beberapa hal penting untuk para pengusaha mengedepankan industri padat karya yang berorientasi pada ekspor.

Selain itu Gibran juga mengingatkan pentingnya mengedepankan aspek lingkungan.

“Tapi bapak ibu tentu dalam pelaksanaannya mengedepankan aspek sosial, aspek lingkungan dan aspek keberlanjutannya. Karena sekali lagi bapak ibu dampak dari perubahan iklim ini ada di depan mata. Kekeringan, banjir dan kenaikan air laut adalah ancaman yang nyata dan sudah di depan mata,” kata Gibran di tengah sambutannya. 

Baca juga: Berani Tuding Dedi Mulyadi Otoriter karena Bongkar Bangli, Kades Srijaya Akhirnya Luluh Karena Ini

Gibran juga menampilkan foto-foto dampak banjir di Bekasi dan Sukabumi. 

"Saya mohon tantangannya di sini mencari titik keseimbangan.Kita genjot hilirisasi, tapi harus wajib menjaga lingkungan. Kita genjot produksi pertanian, tapi juga harus menjaga keseimbangan alam," katanya. 

Gibran lalu mengapresiasi kepala daerah, seperti bupati, wali kota, gubernur yang aktif menjaga lingkungan. 

"Terutama paling viral, Gubernur Jawa Barat (Dedi Mulyadi) yang sangat berani melakukan gebrakan untuk menertibkan bangunan-bangunan yang tidak sesuai regulasi," pujinya. 

Seperti diketahui, Dedi Mulyadi bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, dan Bupati Bogor Rudy Susmanto telah menyegel empat tempat wisata di kawasan Puncak, Bogor.

Mereka adalah Pabrik Teh Ciliwung di Telaga Saat, Hibisc Fantasy, bangunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2 Agro Wisata Gunung Mas, dan Eiger Adventure Land.

Bahkan, untuk Hibisc Fantasy yang dibangun oleh perusahaan BUMD milik Pemprov Jabar bersama dengan konsorsium pengusaha, sudah dibongkar, untuk kemudian ditanami pohon kembali.  

Dikecam IPOBA

Kecaman terhadap aturan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terkait larangan study tour masih terus bermunculan.

Salah satunya datang dari Ikatan Perusahaan Bus Oto Bandung (IPOBA).

Pihak IPOBA bahkan mengancam akan melakukan aksi jika masalah ini ta kunjung ada solusinya.

Ketua IPOBA Jawa Barat, Cipto Prasodjo, menyebut kebijakan ini akan berdampak besar pada sektor pariwisata dan bisa menjadi Covid-19 kedua bagi para pelaku usaha.

Menurut Cipto, larangan study tour tidak hanya merugikan perusahaan otobus, tetapi juga berdampak pada hotel, restoran, tempat wisata, hingga UMKM yang menggantungkan penghasilannya pada kunjungan rombongan pelajar.

"Kalau ini terjadi, maka ini menjadi Covid kedua bagi kami.

Larangan ini tidak hanya berdampak pada PO bus, tapi hotel, restoran, tempat wisata, UMKM dan lainnya. 

Jangan hilangkan study tour, tapi ubah polanya," kata Cipto dalam forum diskusi pelaku pariwisata Jabar, Selasa (11/3/2025), melansir dari Tribun Jabar.

Larangan itu juga bakal berdampak pada pengangguran.

"Jika dilarang, maka kemungkinan kami akan mengurangi jumlah bus kami, otomatis akan berdampak pada pengurangan sopir dan kondektur.

Maka akan ada beberapa keluarga yang akan kehilangan mata pencahariannya," ujar Cipto.

Ketua panitia diskusi, Abung Hendrayana, juga menyebut banyak agen travel yang 60-80 persen konsumennya berasal dari kegiatan study tour.

Jika larangan ini diterapkan, banyak pengusaha kecil yang terancam gulung tikar dan angka pengangguran akan meningkat drastis.

"Yang pasti kalau ini dilarang, akan menjadi Covid kedua selama lima tahun bagi kami. Kalau Covid 19 kan dampaknya dua tahun, tapi kalo larangan ini terjadi, maka sudah pasti akan mengalami covid selama lima tahun ke depan," katanya.

Para pelaku pariwisata Jawa Barat yang hadir dalam forum ini sepakat menolak kebijakan tersebut. Jika jalur audiensi tidak membuahkan hasil, mereka berencana melakukan aksi protes.

"Ini jadi masalah baru, kalau Jabar melarang study tour, maka provinsi lain juga tidak akan memberhentikan kunjungan ke Jawa Barat.

Prinsipnya kami menolak kebijakan Gubernur terkait larangan study tour. Jika jalur audiensi tidak bisa, akan dilakukan jalur aksi," katanya.

Di bagian lain,  pengusaha travel di Jateng yang tidak akan melayani rute perjalanan wisata ke Jabar.

Senator DPD RI Dapil Jawa Tengah, Dr Abdul Kholik meminta agar Dedi Mulyadi membuka dialog dengan para pengusaha travel di Jawa Tengah.

Menurut Kholik,  jika tidak diselesaikan segera, maka akan berdampak pada sektor pariwisata di Jabar dan luar Jabar dan yang akan rugi adalah masyarakat.

"Saya mengetuk hati Pak Gubernur Jabar, KDM (Kang Dedi Mulyadi) segera membuka dialog dengan para agen perjalanan dan pelaku pariwisata di Jateng."

"Dialog tersebut diharapkan dapat melahirkan solusi yang menyelesaikannya."

"Sebab, apabila dibiarkan berlarut-larut akan berdampak pada menurunnya jumlah kunjungan wisatawan."

"Akhirnya masyarakat Jawa Barat sendiri pun juga ikut dirugikan," kata Abdul Kholik dalam keterangan tertulis yang dikutip Tribunbanyumas.com (grup surya.co.id), Minggu (16/3/2025).

Kholik memahami maksud baik dari pelarangan studi tour oleh Gubernur Dedi Mulyadi tersebut.

Banyaknya penyalahgunaan acara studi tour, terutama menjadi program yang memberatkan para orang tua siswa sekolah.

Selain itu juga memang ada tendensi terjadi komersialisasi yang berlebihan sehingga aspek piknik lebih di kedepankan dari pada aspek studinya.

"Saya memang berharap pula adanya larangan dari Kang Dedi Mulyadi dapat menjadi semacam pembinaan."

"Sehingga nantinya ke depan studi tour akan diatur dan diawasi secara ketat."

"Tujuan studi nantinya pun akan bisa maksimal yakni sebagai ajang bagi para siswa untuk mengenal daerah."

"Ini misalnya tujuan destinasi studi tour menjadi kian terarah, serta lebih difokuskan bagi kebutuhan pendidikan seperti mengunjungi museum, tempat bersejarah, dan berbagai destinasi lain yang terkait dengan materi pembelajaran," ujarnya.

Selain itu, pengutamaan aspek keselamatan juga menjadi pembahasan dalam dialog antara Gubernur Jawa Barat dan para pengusaha travel Jawa Tengah.

Misalnya akan dilaksanakan audit kelayakan moda transportasi dan kru bus terlebih dahulu.

Jadi akan ada aturan, prosedur pengawasan, dan sanksi yang tegas kepada semua penyelenggara studi tour jika melanggarnya.

Akibatnya jaminan keselamatan para konsumen studi tour juga maskimal.

"Dengan demikian, studi tour akhirnya benar-benar dapat difungsikan sebagai sarana pembelajaran."

"Pada saat yang sama, baik pengusaha travel maupun masyarakat di Jawa Barat sekaligus mampu mendapatkan imbas ekonomi ketika bisnis di sektor pariwisata ternyata dapat juga berkembang dengan baik."

"Semuanya selamat, serta semua pihak pula diuntungkan," tandas Abdul Kholik. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "LSI Denny JA: Dedi Mulyadi Harus Jadi Inspirasi bagi Semua Kepala Daerah"

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved