Travel

Kereta Api PSO, Solusi Pengguna Transportasi Umum Jarak Jauh dengan Harga Terjangkau

Peningkatan jumlah penumpang menunjukkan, layanan PSO sangat dibutuhkan masyarakat.

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa KAI Daop 7 Madiun
LAYANAN KA - Suasana penumpang kereta api di stasiun wilayah KAI Daop 7 Madiun. PT Kereta Api Indonesia (KAI) bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan terus berkomitmen menghadirkan layanan ini agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati perjalanan yang aman, nyaman, dan murah. 

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Kereta Api Public Service Obligation (PSO) hadir sebagai solusi transportasi yang terjangkau bagi masyarakat, khususnya mereka yang bergantung pada moda transportasi massal untuk mobilitas sehari-hari.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan terus berkomitmen menghadirkan layanan ini agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati perjalanan yang aman, nyaman, dan murah.  

Manager Humas Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, menegaskan bahwa layanan PSO bukan sekadar transportasi, tetapi juga bentuk tanggung jawab sosial pemerintah dalam menyediakan akses mobilitas yang merata.

"Layanan kereta api PSO hadir untuk memastikan bahwa masyarakat dari berbagai latar belakang tetap memiliki pilihan transportasi yang terjangkau dan layak," ujarnya dalam keterangannya di Madiun, Jumat (14/3/2025).  

Layanan PSO ini mencakup sejumlah kereta api ekonomi jarak jauh dengan tarif bersubsidi.

Misalnya, KA Kahuripan dengan rute Blitar-Kiaracondong PP yang menawarkan tiket dengan harga Rp 80 ribu-Rp 84 ribu. 

Selain itu, ada KA Sri Tanjung yang melayani rute Lempuyangan-Surabaya Gubeng-Ketapang PP dengan tarif berkisar antara Rp 88 ribu-Rp 94 ribu.  

Peningkatan jumlah penumpang menunjukkan, layanan PSO sangat dibutuhkan masyarakat.

Sepanjang tahun 2024, jumlah pelanggan kereta api PSO di wilayah Daop 7 Madiun mencapai 421.362 penumpang, naik 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan 377.150 penumpang.

Sementara itu, pada Januari-Februari 2025, okupansi penumpang KA PSO mencapai 64.364 penumpang, meningkat 17 persen dari target yang ditetapkan sebanyak 55.191 penumpang.  

"Ini menunjukkan bahwa PSO bukan sekadar subsidi, tetapi bagian dari kebutuhan nyata masyarakat. Banyak penumpang yang mengandalkan kereta ekonomi untuk bepergian, baik untuk bekerja, sekolah, maupun keperluan lainnya," jelas Zainul.  

Selain aspek ekonomi, kehadiran kereta api PSO juga mendukung pemerataan akses transportasi di berbagai daerah.

Dengan harga tiket yang terjangkau, masyarakat dari daerah-daerah dengan akses terbatas tetap bisa melakukan perjalanan dengan biaya yang lebih hemat dibandingkan moda transportasi lainnya.  

Zainul juga menambahkan, layanan PSO berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dengan mendorong masyarakat beralih ke transportasi massal yang lebih efisien.

"Penggunaan kereta api dapat mengurangi emisi karbon dan kepadatan lalu lintas di jalan raya, sejalan dengan visi keberlanjutan yang diusung oleh KAI dan pemerintah," ungkapnya.  

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved