Korupsi di Pertamina

Tagar Pertamax Trending di X, Dugaan Korupsi Rp 193 T Pertamina Bikin Warganet Geram

Seperti akun penyanyi Fiersa Besari, @FiersaBesari, yang juga mencuitkan komentarnya terkait kata PertamaX.

Editor: Wiwit Purwanto
Dokumentasi Pertamina
PERTAMAX APA PERTALITE - Foto ilustrasi SPBU. Ramainya tagar Pertamax di X ini karena dugaan penyimpangan Pertamax dan Pertalite yang dilakukan PT Pertamina Patra Niaga, yang merugikan negara hingga Rp193,7 triliun. 

SURYA.CO.ID -Tagar Pertamax masih trending di platform media sosial X (sebelumnya Twitter) pada Selasa (26/2/2025).

Ramainya tagar Pertamax ini karena dugaan penyimpangan Pertamax dan Pertalite yang dilakukan PT Pertamina Patra Niaga, yang merugikan negara hingga Rp193,7 triliun.

Berdasarkan pantauan Tribunnews pada Selasa malam, pukul 20.10 WIB, tagar Pertamax masih menduduki posisi pertama dalam urutan populer di X.

Lebih 200 ribu postingan diunggah oleh pengguna akun X.

Seperti akun penyanyi Fiersa Besari, @FiersaBesari, yang juga mencuitkan komentarnya terkait kata PertamaX.

Baca juga: Kejagung Akan Buka-bukaan Praktik Culas Bos Pertamina Patra Niaga Oplos Pertalite Jadi Pertamax

 “Beli Pertamax dapatnya oplosan. B***gsek”.

Jadi selama ini saya udah patuh ngisi pake Pertamax, ternyata itu Pertalite?” tulis @ismailfahmi

“Padahal udah ngerasa sultan pas beli pertamax saat org2 antri pertalite, ternyata Cuma donatur tetap koruptor,” cuit @unmagnetism.

Diketahui, baru-baru ini BBM jenis Pertalite dan Pertamax tengah banyak diperbincangkan masyarakat.

Hal itu, dipicu dugaan penyimpangan di PT Pertamina Patra Niaga, yang merugikan negara hingga Rp193,7 triliun.

Baca juga: Kekayaan Raja Minyak Riza Chalid yang Rumahnya Digeledah Kejagung, Anak Tersangka Korupsi Pertamina

Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap dugaan kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero) periode 2018-2023.

Meski demikian, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar memastikan, produk Pertamina yang beredar di masyarakat bukanlah bahan bakar minyak (BBM) oplosan.

Ia menyebut, BBM yang kini beredar di masyarakat bukan hasil oplosan dan tidak berkaitan kasus yang tengah diusut Kejagung.

“Jadi, jangan ada pemikiran di masyarakat bahwa seolah-olah minyak yang digunakan sekarang itu adalah minyak oplosan. Nah, itu nggak tepat,” kata Harli

Diberitakan sebelumnya, kasus bermula dari penyidikan Kejaksaan Agung terhadap dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina, Subholding, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada 2018-2023.

Baca juga: Jejak Bisnis Raja Minyak Riza Chalid, Kejagung Dalami Perannya di Kasus Korupsi Rp 193,7 T Pertamina

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved