Efisiensi Anggaran Bikin Pelaku EO di Trenggalek Ketar Ketir, Sudah Irit Masih Dipangkas
Saat ini belum terasa karena biasanya event yang dari pemerintah mulai berjalan sekitar pertengahan tahun, namun calon klien sudah mewanti-wanti
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Wiwit Purwanto
SURYA.CO.ID TRENGGALEK - Adanya rencana efisiensi anggaran yang digaungkan pemerintah pusat mendapatkan respon dari berbagai kalangan termasuk pelaku event organizer (EO).
Seorang pelaku EO di Kabupaten Trenggalek, Anjar Laksono mengaku khawatir jika rencana tersebut benar-benar dilaksanakan.
"Saat ini belum terasa karena biasanya event yang dari pemerintah mulai berjalan sekitar pertengahan tahun, namun calon klien sudah mewanti-wanti adanya efisiensi anggaran itu," kata Anjar, Jumat (14/2/2025).
Hal tersebut disampaikan sejumlah calon klien di instansi pemerintahan saat Anjar mulai melakukan pendekatan di awal tahun 2025.
"Ya sudah ada obrolan mewanti-wanti tapi belum tahu anggaran apa yang akan dipangkas atau bahkan hilang," lanjut pemilik CVP Production Trenggalek tersebut.
Baca juga: Dana Rp 54 Miliar untuk Bangun Jalan dan Jembatan di Trenggalek Hilang, Dampak Efisiensi Anggaran
Anjar menyebutkan anggaran even di Kabupaten Trenggalek sebenarnya sudah relatif kecil dibandingkan kabupaten/kota lain.
Hal tersebut bisa dilihat dari pelaksanaan sejumlah event yang menggunakan dekorasi dari event yang dilaksanakan sebelumnya.
"Biasanya bentuknya (dekorasi) sama, tapi gambar atau tulisan di dalam dekorasi itu yang berbeda. Kita harus melakukan itu untuk menghemat biaya produksi karena anggarannya juga minim," jelas Anjar.
Hal tersebut berbeda ketika ia beberapa kali mendapatkan even di luar kota yang anggarannya cukup besar. Biasanya dekorasi tersebut hanya sekali pakai untuk event itu saja.
"Kalau yang sudah irit itu masih dipangkas untuk efisiensi ya akan lebih sulit lagi untuk mengelolanya," tambahnya.
Baca juga: Soal Efisiensi Anggaran, Disbudpar Kota & Kabupaten Blitar Sebut Belum Ada Pemangkasan Event
Jumlah event di Kabupaten Trenggalek sendiri juga tidak banyak. Dalam satu tahun, ia hanya mendapatkan 13 paket event dari pemerintah. Padahal jumlah pelaku EO lokal Trenggalek tidak lebih dari 8 EO.
Anjar berharap rencana efisiensi tersebut ditarik dan batal dilaksanakan mengingat banyak yang akan terdampak termasuk dunia Event Organizer.
"Saat ini di Trenggalek, jumlah event sudah mulai banyak lagi, sama seperti sebelum Covid-19. Tapi kalau ada efisiensi, yang ditakutkan akan berkurang seperti masa pandemi dulu," ujarnya.
Anjar sendiri sudah menyiapkan sejumlah rencana agar bisa bertahan di dunia EO, jika rencana efisiensi tersebut benar-benar dilaksanakan.
Salah satunya adalah dengan merambah usaha lain dengan peralatan yang tidak jauh dari dunia EO, salah satunya vendor wedding organizer atau pernikahan.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.