Dukung Swasembada Gula, Petrokimia Gresik Teken MoU dengan Perusahaan Gula

SURYA.CO.ID, GRESIK – PT Petrokimia Gresik (PG) anggota holding PT Pupuk Indonesia (PI) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan gula nasional.

Hal itu sebagai komitmen mendukung swasembada pangan nasional khususnya produksi gula.

Penandatanganan yang dilakukan pada Jumat (14/2/2025) antara PG dengan PT Sinergi Gula Nasional, PT Rajawali I dan Perusahaan Gula (PG) Candi Baru, di Gresik.

Direktur Keuangan dan Umum PG, Robby Setiabudi Madjid, mengatakan, PG tahun ini memperluas target Program Makmur di lahan 190 ribu hektar yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Salah satunya direalisasikan untuk komoditas tebu yang tiap tahunnya juga terus meningkat.

“Melalui kerja sama ini, Petrokimia Gresik berupaya memperluas manfaat Program Makmur yang terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian sebagai komitmen perusahaan mendukung visi Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto dalam program Asta Cita yang salah satu fokusnya swasembada pangan nasional," kata Robby, dalam rilis Humas PG, Minggu (16/2/2025).

Lebih lanjut Robby menambahkan, kegiatan tersebut menjadi dukungan PG mengejar swasembada gula konsumsi yang ditarget Pemerintah tahun 2028 dan swasembada gula industri tahun 2030. 

Selain itu, kerjasama PG dengan perusahaan gula nasional dalam Program Makmur berjalan sejak tahun 2021 atau sejak awal program ini diinisiasi Kementerian BUMN RI.

Dari tahun ke tahun, kerja sama mengalami peningkatan atau realisasinya semakin meluas.

Di Awal kerja sama ini dijalankan, realisasi Program Makmur mencapai 6.747 hektar, kemudian tahun 2022 dapat menjalankan kolaborasi di lahan 47.700 hektar, tahun 2023 seluas 53.888 hektar dan tahun 2024 di lahan 60.501 hektar.

“Kami sangat mengapresiasi kerja sama luar biasa yang telah terjalin selama ini. Capaian ini tidak lepas dari kontribusi dan sinergi dari berbagai pihak yang terlibat dalam program ini,” imbuhnya.

Sementara realisasi Program Makmur PG tahun 2024 seluas 170.295 hektar atau 129 persen dari target yang ditetapkan seluas 132.000 hektar.

“Realisasi ini dijalankan untuk berbagai komoditas. Terbanyak pada komoditas tebu, kemudian padi, hortikultura, jagung, kelapa sawit, bawang merah, jeruk dan jeruk nipis. Realisasi ini melibatkan 60.588 petani yang tersebar di berbagai daerah. Antara lain, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Bali Nusa, Kalimantan, dan Sulawesi,” katanya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS