Berita Viral

Tabiat Kades Kohod yang Arogan dan Suka Pamer Dikuliti Warga, Kini Ditantang Keluar: Kenapa Takut?

Tak muncul, warga membongkar tabiat Kades Kohod Arsin hingga menantang untuk bertemu.

Editor: Musahadah
kolase dok.kompas.com/tangkapan layar kompas TV
DITANTANG MUNCUL - Kolase foto: Kades Kohod, Arsin (foto kiri) dan Ketua Kelompok Gerakan Tangkap Arsin (Getar), Aman Rizal (kanan). Jengah dengan ulah Arsin, warga membongkar tabiatnya hingga menantang sang kades muncul. 

Tak juga muncul ke publik, Kades Kohod Arsin diam-diam melaporkan sejumlah media ke Dewan Pers. 

Laporan ke Dewan Pers itu dilakukan karena Arsin merasa dirugikan dengan pemberitaan di sejumlah media online.   

Arsin menganggap pemberitaan media online ini fitnah dan hoaks. 

Yunihar, kuasa hukum Arsin mengatakan, selama ini pemberitaan yang beredar telah mencemarkan nama baik kliennya.

Yunihar mengatakan setelah menelusuri pemberitaan yang menyebar di media online, dia menemukan indikasi pelanggaran terhadap Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) sehingga melaporkan kasus ini ke Dewan Pers. 

Baca juga: 3 Kejanggalan Penggeledahan Sekdes dan Kades Kohod Terkait Kasus Pemalsuan SHGB Pagar Laut Tangerang

"Jadi, kami juga telusuri tracking media dan itu sudah kami laporkan ke Dewan Pers," ujar Yunihar kepada Kompas.com, Rabu (12/2/2025). 

Meskipun laporan sudah diajukan, langkah hukum terhadap individu yang diduga terlibat dalam penyebaran informasi tersebut masih dalam tahap proses.

Yunihar berujar, ia tengah melengkapi bukti-bukti sebelum melanjutkan tindakan hukum.

Ketika ditanya tentang jumlah media yang dilaporkan, Yunihar tidak memberikan angka pasti. 

Namun, ia memastikan bahwa lebih dari satu media telah dilaporkan.

"Yang dilaporkan? Saya lupa tuh, nanti saya coba tanya lagi ke tim ya. Tapi lebih dari satu sih, yang memang dari pemberitaannya jelas-jelas itu fitnah dan hoaks," katanya.

Dia menambahkan, jumlah media yang terlibat tidak banyak, kemungkinan di bawah sepuluh. 

Saat ini, fokus mereka adalah pendampingan terhadap Arsin dalam proses hukum yang sedang berlangsung.

"Fokus kami melakukan pendampingan terhadap Pak Arsin," jelas Yunihar. 

Sementara terkait media sosial, Arsin memilih untuk tidak terlalu merespons.

Menurut Yunihar, kliennya menyadari dinamika dunia digital saat ini, di mana media sosial sering dianggap sebagai "hakim tertinggi". 

"Di satu sisi, klien kami memaklumi karena memang dunia medsos hari ini kan hakim paling tinggi. Jadi kalau diklarifikasi sepertinya tidak akan berpengaruh juga," jelasnya.

Namun, Yunihar menegaskan bahwa sikap diam Arsin bukan berarti ia pasrah. 

Sebaliknya, Arsin tetap mengikuti proses hukum yang ada dan menyampaikan fakta-fakta yang diketahuinya sebagai kepala desa.

"Diam bukan berarti pasrah ya, tapi tidak mau memperumit aja," kata Yunihar.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sisi Gelap Kades Kohod Arsin Diungkap Ipar: Dari Makelar Tanah hingga Doyan Hiburan Malam

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

 

 

 

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved