Berita Viral

3 Kejanggalan Penggeledahan Sekdes dan Kades Kohod Terkait Kasus Pemalsuan SHGB Pagar Laut Tangerang

Proses penggeledahan rumah Kades Kohod dan Sekdes Kohod yang dilakukan Bareskrim Polri, menemui sejumlah kejanggalan.

Kompas.com/Intan Afrida
KADES KOHOD DIGELEDAH - Bareskrim Polri menggeledah Kantor Desa Kohod yang berada di Pakuhaji, Kabupaten Tangerang pada Senin malam. Ada sejumlah kejanggalan. 

SURYA.co.id - Proses penggeledahan rumah Kades Kohod dan Sekdes Kohod yang dilakukan Bareskrim Polri, menemui sejumlah kejanggalan.

Adapun penggeledahan ini berkaitan dengan dugaan pemalsuan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Surat Hak Milik (SHM) atas lahan pagar laut Tangerang.

Penggeledahan ini justru diwarnai oleh upaya penghalangan penyitaan barang bukti hingga hilangnya salah satu saksi.

Dirangkum dari Kompas.com, berikut sejumlah kejanggalan yang terjadi.

  1. Penyitaan Komputer Dihalangi

Salah satu momen yang menyita perhatian terjadi ketika penyidik Bareskrim berencana menyita komputer dari rumah Sekretaris Desa Kohod, Ujang Karta.

Ketika itu, kakak iparnya, Marmadi, mencoba mencegah penyidik untuk membawa perangkat tersebut.

"Jangan, jangan, itu jangan diambil," teriak Marmadi dengan nada tinggi saat penyidik memasukkan komputer ke dalam kantong plastik berlogo Bareskrim Polri.

Penyidik pun menjelaskan bahwa mereka memiliki izin penyitaan dari pengadilan.

Baca juga: Fakta Baru Mobil Rubicon Milik Kades Kohod Diungkap Pengacara, Ternyata Cicilannya Belum Lunas

Namun, Marmadi tetap bersikeras dengan menjelaskan alasan komputer itu tidak boleh dibawa.

Upaya Marmadi untuk mempertahankan komputer itu menimbulkan pertanyaan bagi petugas yang saat itu sedang menggeledah.

AKBP Prayoga Angga Widyatama dari Subdit II Dittipidum Bareskrim menegaskan bahwa tindakan Marmadi dapat dianggap sebagai penghalangan penyidikan.

"Ketika kamu mengatakan tidak boleh, itu artinya kamu menghalangi penyelidikan," tegasnya.

2. Kakak Ipar Sekdes Menghilang

Tak hanya mencoba menghalangi penyitaan, Marmadi juga menghilang secara misterius di tengah penggeledahan.

Ketika diminta untuk menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) untuk keperluan administrasi, ia berpamitan untuk mengambilnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved