Berita Viral
Tabiat Kades Kohod yang Arogan dan Suka Pamer Dikuliti Warga, Kini Ditantang Keluar: Kenapa Takut?
Tak muncul, warga membongkar tabiat Kades Kohod Arsin hingga menantang untuk bertemu.
SURYA.co.id - Tabiat Arsin bin Asip, Kades Kohod yang diduga menghilang setelah Bareskrim Polri menggeledah kantor dan rumahnya di kasus pagar luat Tangerang, kini dibongkar warga.
Arsin disebut bak raja kecil yang punya kehidupan yang sangat mewah.
Selain memiliki rumah yang cukup mentereng, Arsin juga diketahui memiliki kendaraan mewah, seperti Honda Civic, Mitsubishi Pajero hingga Rubicon.
Dengan kekayaan dan kemewahan itu, Arsin disebut Arogan dan suka pamer.
Hal itu diakui Aman Rizal, Ketua Kelompok Gerakan Tangkap Arsin (Getar).
Baca juga: Gelagat Kades Kohod Ogah Muncul ke Publik tapi Diam-diam Laporkan Media ke Dewan Pers, Ini Alasannya
"Arsin setahu saya dia terkenal orang yang arogan. Arogan yang selalu pamer apabila dia memberi," kata Ketua Kelompok Gerakan Tangkap Arsin (Getar), Aman Rizal kepada Tribunnews.com, di Desa Kohod, Tangerang, Banten, Rabu (12/2/2025).
Selain itu, Arsin juga merupakan sosok yang suka merendahkan harga diri orang.
Dia disebut menganggap warga Desa Kohod tak berpendidikan atau bodoh. Sehingga, semua akan turut dengan ucapannya.
"Ke anak-anak buahnya juga. Ini uang Rp200 ribu nih, diselipin di jempol kaki, terus disuruh ambil. Ada juga kalau dia ngelawak harus pada ketawa."
"Kalau ketawa dikasih uang, kalau enggak, ya enggak dapat uang. Itu banyak saksinya," kata Henri Kusuma, kuasa hukum warga Desa Kohod.
Sisi gelap Arsin juga diungkap Henri dan Aman.
Aman dan Henri dengan kompak mengatakan jika Arsin sangat senang dengan gemerlap hiburan malam, mulai diskotek hingga karaoke bersama Lady Companion (LC) dan sawer biduan.
Selain itu, karaoke bersama biduan juga menjadi hal yang disukainya.
"Mau tau hobinya apa dia? Karaokean, diskotek. hobinya begitu, nyawer biduannya, enggak tahu di dalam ngapain 'kan?" ungkapnya.
Sementara itu, Oman, saudara ipar Arsin mengungkap masa lalu Arsin yang ternyata tukang gali lumpur di tambak.
Oman yang juga Ketua Aliansi Masyarakat Anti Kezoliman (AMAK) di Desa Kohod mengaku sangat mengenal saudara dari istrinya itu.
Setelah menjadi tukang gali lumpur, Arsin bekerja di sebuah koperasi simpan pinjam.
Di koperasi tersebut, Arsin bertugas sebagai tukang tagih atau bank keliling.
"Di situ mulai naik derajatnya tiba-tiba dia ada sumbangsih lah dia punya bos mungkin minjemin duit baru dapat jabatan," ungkap Oman.
Setelahnya, dia masuk ke pemerintahan di desa tersebut dengan menjadi staf desa.
Menurut Oman, sempat ada polemik di kubu Arsin kala itu sehingga dia dipercaya untuk menjadi Sekretaris Desa (Sekdes).
Bukan tiba-tiba Arsin menjadi seorang kepala desa di Kohod.
Dia sempat keluar dari aparat desa dan menjadi seorang makelar tanah. Pekerjaan ini yang membuatnya menjadi kaya raya.
"Sejarahnya panjang, enggak ujug ujug jadi orang kaya, sebenernya ga jadi kades juga kaya dia, orang makelar tanah," ungkapnya.
Selanjutnya, Arsin mengikuti pemilihan Kepala Desa Kohod.
Upaya dia ingin memimpin Desa Kohod pun gagal awalnya. Namun, akhirnya dia terpilih menjadi Kades sejak 2021 lalu.
Kini, warga mendesak Arsin untuk muncul ke publik.
Bahkan warga membentuk Laskar Jiban yang siap sewaktu-wakttu memburu Arsin.
"Kami curiga, kemana ini, atau ada yang mengemanakan,": kata Aman RIzal, penginisiasi Laskar Jiban.
Menurutnya, Laskar Jiban ini aka siap sewaktu-waktu jika dibutuhkan.
"Kalau memang itu dibutuhkan, kami siap. Setelah ada penetapan DPO. Akan kami gali lebih serius keberadaan Arsin," katanya.
Ditantang Temui Warga
Pengacara Arsin, Yunihar menegaskan bahwa kliennya tidak menghilang seperti yang ramai diberitakan warga dan media.
Yunihar tetap bersikeras bahwa Arsin tidak menghilang.
"Beliau sebenarnya ada di rumah, cuma kemarin (saat penggeledahan) sedang ada di luar. Beliau tidak tahu, saya juga tidak tahu karena sedang fokus di Pakuhaji," ujar Yunihar kepada Kompas.com, Rabu (12/2/2025).
Ia menambahkan, jika Arsin memang sedang berada di rumah, maka ia pasti akan menghadiri penggeledahan tersebut.
Bahkan, menurutnya, Arsin sendiri sempat mempertanyakan mengapa ia tidak diberi tahu soal penggeledahan itu.
Namun, pernyataan ini justru memicu reaksi dari Ketua Laskar Jiban, Aman Riza, yang menggagas Gerakan Tangkap Arsin.
Aman menantang Arsin untuk membuktikan keberadaannya dengan keluar menemui warga.
"Kalau memang ada di rumah, kenapa tidak kelihatan batang hidungnya? Keluar dong! Logikanya, kalau tidak merasa bersalah, pasti berani menampakkan diri," ujar Aman kepada Kompas.com, Kamis (13/2/2025).
Menurut Aman, sudah lebih dari seminggu warga Kohod tidak melihat Arsin sejak kasus pagar laut yang menyeret namanya viral.
Bahkan, ia menilai Arsin juga tidak menjalankan tugasnya sebagai kepala desa karena tidak terlihat di kantor desa maupun di tengah warga.
"Kalau benar ada di rumah, jalani aktivitas seperti biasa. Kenapa mesti takut, apalagi sampai seperti buron?" tegasnya.
Aman semakin yakin bahwa Arsin tidak berada di rumah karena saat Bareskrim Polri melakukan penggeledahan, keberadaan Arsin pun tak terlacak.
Laporkan Media ke Dewan Pers

Tak juga muncul ke publik, Kades Kohod Arsin diam-diam melaporkan sejumlah media ke Dewan Pers.
Laporan ke Dewan Pers itu dilakukan karena Arsin merasa dirugikan dengan pemberitaan di sejumlah media online.
Arsin menganggap pemberitaan media online ini fitnah dan hoaks.
Yunihar, kuasa hukum Arsin mengatakan, selama ini pemberitaan yang beredar telah mencemarkan nama baik kliennya.
Yunihar mengatakan setelah menelusuri pemberitaan yang menyebar di media online, dia menemukan indikasi pelanggaran terhadap Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) sehingga melaporkan kasus ini ke Dewan Pers.
Baca juga: 3 Kejanggalan Penggeledahan Sekdes dan Kades Kohod Terkait Kasus Pemalsuan SHGB Pagar Laut Tangerang
"Jadi, kami juga telusuri tracking media dan itu sudah kami laporkan ke Dewan Pers," ujar Yunihar kepada Kompas.com, Rabu (12/2/2025).
Meskipun laporan sudah diajukan, langkah hukum terhadap individu yang diduga terlibat dalam penyebaran informasi tersebut masih dalam tahap proses.
Yunihar berujar, ia tengah melengkapi bukti-bukti sebelum melanjutkan tindakan hukum.
Ketika ditanya tentang jumlah media yang dilaporkan, Yunihar tidak memberikan angka pasti.
Namun, ia memastikan bahwa lebih dari satu media telah dilaporkan.
"Yang dilaporkan? Saya lupa tuh, nanti saya coba tanya lagi ke tim ya. Tapi lebih dari satu sih, yang memang dari pemberitaannya jelas-jelas itu fitnah dan hoaks," katanya.
Dia menambahkan, jumlah media yang terlibat tidak banyak, kemungkinan di bawah sepuluh.
Saat ini, fokus mereka adalah pendampingan terhadap Arsin dalam proses hukum yang sedang berlangsung.
"Fokus kami melakukan pendampingan terhadap Pak Arsin," jelas Yunihar.
Sementara terkait media sosial, Arsin memilih untuk tidak terlalu merespons.
Menurut Yunihar, kliennya menyadari dinamika dunia digital saat ini, di mana media sosial sering dianggap sebagai "hakim tertinggi".
"Di satu sisi, klien kami memaklumi karena memang dunia medsos hari ini kan hakim paling tinggi. Jadi kalau diklarifikasi sepertinya tidak akan berpengaruh juga," jelasnya.
Namun, Yunihar menegaskan bahwa sikap diam Arsin bukan berarti ia pasrah.
Sebaliknya, Arsin tetap mengikuti proses hukum yang ada dan menyampaikan fakta-fakta yang diketahuinya sebagai kepala desa.
"Diam bukan berarti pasrah ya, tapi tidak mau memperumit aja," kata Yunihar.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sisi Gelap Kades Kohod Arsin Diungkap Ipar: Dari Makelar Tanah hingga Doyan Hiburan Malam
>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id
Kades Kohod
Kades Kohod Tersangka
Kades Kohod menghilang
Pagar Laut Tangerang
Sertifikat HGB Pagar Laut Tangerang
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Sosok Asli Affan Driver Ojol yang Tewas Dilindas Rantis Brimob, Tak Neko-neko, Kebaikan Terkuak |
![]() |
---|
Jabatan Baru Ahmad Sahroni Usai Dicopot dari Komisi III DPR RI, Diduga Karena Ucapan Tolol |
![]() |
---|
Nasib 7 Anggota Brimob Terduga Penabrak Driver Ojol Affan Kurniawan, Terbukti Langgar Kode Etik |
![]() |
---|
Identitas dan Wajah 7 Brimob yang Jadi Tersangka Kematian Driver Ojol Dilindas Rantis |
![]() |
---|
Rekam Jejak Rusdi Masse Mappasessu yang Gantikan Ahmad Sahroni sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.