PHT Tulungagung Dibuka Kembali Pasca Serangan PMK, Disebut Masih Sepi

Setelah penutupan panjang, Pasar Hewan Terpadu (PHT) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, akhirnya kembali beroperasi.

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/David Yohanes
MENUNTUN SAPI - Seorang pedagang menuntun sapi di area tambatan Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (14/2/2025), hari pertama pasaran setelah tutup sejak 9 Januari 2024 untuk mencegah penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). PHT Tulungagung masih sepi, dan hanya ada 208 sapi yang diperdagangkan, dari 750 ekor di situasi normal. 

Sementara, Koordinator PHT Tulungagung, Suharmanto, mengatakan bahwa pembukaan kembali PHT ini atas permintaan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Dari data retribusi hewan ternak sapi, ternyata hanya ada 208 ekor yang diperdagangkan.

Jumlah tersebut, jauh dari situasi normal yang biasanya, minimal ada 750 ekor sapi.

“Ternyata setelah dibuka kondisinya masih sangat sepi. Pendapatan retribusinya pun turun,” ujar Suharmanto.

Setiap sapi yang diperdagangkan di PHT Tulungagung dikenakan retribusi Rp 2.500. Dengan demikian pendapatan retribusi sapi di hari pertama pascapenutupan Rp 520.000 saja.

Suharmanto menduga, kondisi sepi ini karena para pedagang dari luar kota yang enggan membawa sapinya.

“Yang datang hari ini masih para pedagang lokal Tulungagung. Yang dari luar kota belum ada yang bawa hewan ternak,” tambahnya.

Suharmanto menduga, para pedagang masih menyimpan sapi-sapinya, karena khawatir dengan PMK.

Selain itu, sapi yang siap diperdagangkan pascaserangan PMK yang masif juga masih terbatas.

Suharmantomemperkirakan, butuh waktu satu bulan ke depan untuk memulihkan situasi perdagangan seperti biasanya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved